search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
"Nyangluh", Guyonan Lelaki Ketika Langganan Dagang Kopi Cantik
Minggu, 27 Januari 2019, 07:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Setelah sukses dengan single "Be Toke-Toke", pada tahun 2016 silam, artis Pop Bali, Agus Yoga Acala kini kembali meluncurkan satu tembang anyar berjudul "Nyangluh".

"Nyangluh" sendiri bisa diartikan gurih bisa juga diplesetkan menjadi "Nyang..Luh" (guyonan-red) tergantung bagaimana cara menikmatinya saja," kata I Gede Prana jaya atau yang lebih dikenal Prana Jaya, penyanyi senior yang menciptakan lagu tersebut. 
 
Ia menyebutkan, lagu tersebut sebenarnya menceritakan seorang gadis cantik dan seksi berjualan kopi (Dakocan) yang menjadi incaran para lelaki. Nah dagang kopi ini seringkali dijadikan bahan guyonan khususnya bagi para lelaki seperti Kopi Bubuk, Kopi Susu dan Kopi Tubruk.
 
"Kopi Bubuk misalnya, seringkali dijadikan guyonan ngopi plus bobok dan Kopi Tubruk, Ngopi Sambil Nubruk - Nubruk khususnya oleh para lelaki disamping juga menceritrakan situasi belakangan ini dimana banyak lelaki sukanya serba praktis termasuk soal cinta ingin yang praktis," kata Prana Jaya. 
 
Prana Jaya sendiri mengakui lirik dalam lagu "Nyangluh" ini memang sengaja dibuat sederhana agar mudah dicerna oleh semua kalangan bahasanya pun menyesuaikan dengan hal hal yang memang cenderung sering dijadikan sebagai bahan guyonan sehari hari di masyarakat.
 
"Terlepas dari semua itu, cerita yang disampaikan dalam lagu ini juga salah satu pengalaman pribadi masa muda saya," tutur Prana Jaya.
 
Sementara itu, sang penyanyi asal Karangasem, Agus Yoga Acala mengaku jatuh cinta ketika pertama kali diperdengarkan demo lagu tersebut. "Saat pertama kali dengar langsung jatuh cinta karena memang lagu ini sesui dengan karakter saya," ujarnya.
 
Lagu "Nyangluh" ini sebenarnya sudah disimpannya sejak tahun 2017 lalu. Hanya saja baru masuk dapur rekaman sekitar enam bulan lalu. Lagu tersebut merupakan Single kelimanya setelah sebelumnya pada tahun 2016 singgle perdananya berjudul "Be Toke-Toke" meledak di pasaran. 
 
Setelah itu Single kedua berjudul "Om Swastiastu" pada tahun 2017. Dilanjutkan single ketiga berjudul "Janji Ngantos Mati" dan di tahun 2018 muncul single berjudul "Eling" dan yang terakhir berjudul "Nyangluh" menjadi lagu andalannya.
 
Selain Single, pria pemilik nama asli, I Ketut Agus Adi Dananjaya kelahiran 11 Maret 1882 ini juga sekaligus meluncurlan video klip yang digarap oleh Yasa Sega. Dalam video klip tersebut melibatkan tiga orang model seksi yang berperan sebagai pedagang kopi serta dukungan dari Crue Gidigan sebagai model lelakinya.
 
Pengambilan video klip sendiri dilakukan di salah satu lokasi Agro Wisata Kopi Luwak di daerah Bangli. "Video klip ini berbeda dengan video yang selama ini pernah buat, sekarang videonya sedikit lebih nakal," ungkap Yasa Sega sambil tersenyum.
 
Selain ada yang berbeda dalam video, aransemen musik lagu ini rupanya juga dirubah 180 derajat. Lagu yang awalnya lebih condong ke Pop ini dirubah oleh Yoga Acala dan Aranjer Dek Arta menjadi ke Regae. "Awalnya yang ciptain kaget kok jadi Reggae, tapi setelah didengar akhirnya ikutan kepincut," kata Yoga Acala.
 
Di sisi lain, dalam peluncuran single dan klip pada Sabtu (26/01) di sebuah warung di jalan Raya Bambang Biaung, Duda, Selat, Karangasem  ini, dihadiri langsung oleh legenda penyanyi lagu pop bali yaitu Yong Sagita. Dirinya datang langsung untuk memberikan dukungan dalam acara tersebut. 
 
 
"Selamat dan sukses buat Yoga Acala, semoga kedepan bisa makin sukses dan terus berkarya," kata Yong Sagita. 

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami