search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bertambahnya Kasus HIV AIDS Menjadi Kendala Penanggulangan Tuberculosis di Karangasem
Jumat, 1 Februari 2019, 15:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sarini Artha Dipa selaku  Wakil Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia (PPTI) Cabang Karangasem, menyampaikan bahwa Seperti yang diketahui bersama, tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. 

Tantangan yang dihadapi tidak mudah dan semakin berat dengan terkendalanya berbagai kondisi dan situasi yang berhubungan dengan penanggulannya.
 
"Salah satu tantangan kita adalah meningkatkan kualitas pelayanan TBC yang sudah dilakukan selama ini. Selain itu juga muncul masalah lainnya dengan makin bertambahnya kasus HIV/AIDS," ujarnya saat Sosialisasi TBC & Pelatihan Kader Kesehatan TBC PPTI - Desa sekecamatan Bebandem yang berlangsung di Kantor Desa Bebandem, Jumat (01/02) pagi.
 
Adapun program kerja PPTI Cabang Karangasem terkait persoalan ini seperti melaksanakan Sosialisasi Program, Pembentukan Jejaring TBC Lintas Sektor, Emplementasi TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh), membentuk Kader Kesehatan TBC, Kegiatan Sosial dan Pengendalian TBC. Sementara itu, Bupati Mas Sumatri mengatakan, dari Pemerintah Kabupaten Karangasem sendiri telah berupaya melaksanakan program-program kesehatan melalui dinas kesehatan dan jajarannya sampai ketingkat Puskesmas dan Pustu. 
 
Meski demikian tetap perlu adanya bantuan bantuan dari semua pihak termasuk dari PPTI untuk bersama-sama berperan aktif membantu pemerintah di bidang kesehatan dalam penanggulangan Penyakit menular (TBC). Penyakit menular tuberculosis (TBC) khususnya di Kabupaten Karangasem masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks karena bakteri penyebab penyakit tersebut adalah bakteri micobacterium tuberculosis ini dapat menular kepada siapa saja tidak tergantung umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan sebagainya, yang artinya kuman ini sangat berbahaya bagi setiap masyarakat yang terpapar terlebih bagi masyarakat yang sudah menderita penyakit lainnya seperti penyakit HIV/AIDS akan mempermudah mendapatkan penularan kuman TBC. 
 
Masalah lainnya adalah TB-MDR yaitu penderita TBC yang kebal terhadap obat anti tuberkulosis (OAT), hal ini memerlukan biaya pengobatan yang mahal serta pengobatan yang lebih kompleks serta memerlukan penanganan yang lebih serius karena bila tidak ditangani secara maksimal bisa menyebabkan rantai penularan yang tidak terkendali. Dengan kondisi demikian kiranya diperlukan bantuan pihak lainnya seperti lembaga swadaya masyarakat khususnya PPTI untuk ikut berperan aktif dalam rangka pengendalian penyakjt menular tuberkulosis (TBC).
 
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menanggulangi penyakit Tuberculosis khususnya di Kabupaten Karangasem. Sosialisasi TBC dan Pelantihan Kader Kesehatan TBC PPTI dibuka Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri ini berlangsung selama dua hari. Dimulai hari ini, 1 Februari sampai besok Sabtu 2 Februari 2019.
 
 
Dalam kegiatan tersebut ada sebanyak 20 orang kader beserta 276 orang peserta yang mengikuti kegiatan Sosialisasi TBC dan pelatihan Kader TBC. PPTI sendiri merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang khusus bergerak dalam bidang penanggulangan firus Tuberculosis atau TBC. 

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami