Perusahaan Pengolahan Sampah Jepang Berencana Bantu Kembangkan TOSS Klungkung
Jumat, 5 April 2019,
15:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Beritabali.com, Klungkung. Perusahaan Nitodito dari Yokohama, Jepang berencana memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi program untuk ikut membantu dan mengembangkan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) .
[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap saat kehadiran rombongan yang diantarkan oleh salah seorang dosen kampus UNUD dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, I Gede Herry Purnama ini diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di ruang kerjanya Jumat (5/4).
Hal ini terungkap saat kehadiran rombongan yang diantarkan oleh salah seorang dosen kampus UNUD dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, I Gede Herry Purnama ini diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di ruang kerjanya Jumat (5/4).
Turut dalam rombongan tersebut Presiden Direktur Nitodito, Matsuhura Kioshi. Nitodito merupakan perusahaan Jepang yang telah lama bergerak dalam pengolahan sampah dan perusahaannya telah berdiri di tujuh negara di dunia.
I Gede Herry Purnama menceritakan awal mula ketertarikannya membawa perusahaan Nitodito ke Kabupaten Klungkung karena dirinya melihat Klungkung tengah gencar gencarnya memerangi permasalahan sampah lewat program TOSS. Serta berkat program inovasi TOSS juga, Klungkung juga mampu meraih perhatian dan penghargaan nasional. Dirinya yang mengenal pihak Perusahaan Nitodito pun tertarik untuk ikut membantu dan mengembangkan program TOSS ini melalui bantuan CSR.
"Saya bersama pihak Nitodito Jepang sangat tertarik dengan Program TOSS Klungkung dalam upaya memerangi permasalah sampah, kami ingin mempelajari lebih dahulu seperti apakah TOSS ini, dan untuk selanjutnya kami akan tentukan bantuan apa yang cocok diberikan demi kemajuan TOSS ini," ujar Gede Harry Purnama.
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu Bupati Suwirta dalam pemaparannya mengatakan meski program TOSS telah diakui nasional dan berbagai prestasi tingkat nasional telah mampu diraih namun implementasi TOSS dirasakan masih belum maksimal. Menurutnya hal ini dikarenakan Klungkung masih bergerak sendiri ditengah berbagai keterbatasan.
Sementara itu Bupati Suwirta dalam pemaparannya mengatakan meski program TOSS telah diakui nasional dan berbagai prestasi tingkat nasional telah mampu diraih namun implementasi TOSS dirasakan masih belum maksimal. Menurutnya hal ini dikarenakan Klungkung masih bergerak sendiri ditengah berbagai keterbatasan.
Diantaranya kemampuan mesin pencacah dan pembuata pelet yang masih berkapasitas kecil sehingga produksi pelet pun terbatas, padahal volume sampah sangat tinggi. Dirinya berharap kehadiran pihak Nitodito, Yokohama, Jepang ini akan dapat memberikan solusi dalam pengembangan program TOSS di tengah upaya pemkab Klungkung dalam menangani permasalahan sampah.
"Silakan lakukan pemantauan langsung TOSS di lapangan, dengan begitu akan ditemukan apa yang menjadi kendala serta untuk dicarikan solusinya, kami akan siap menjalin kerjasama demi pengembangan program TOSS ini," ujar Bupati Suwirta. (bbn/humasklungkung/rob)
Berita Klungkung Terbaru
Reporter: Humas Klungkung