search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kinerja Perbankan Tumbuh Positif Seiring Meningkatnya Kredit Bermasalah
Jumat, 17 Mei 2019, 11:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Meski dengan catatan kinerja positif selama triwulan pertama tahun 2019, Industri Jasa Keuangan di Bali juga menorehkan tingkat kredit macet atau NPL yang mengalami peningkatan.
 
[pilihan-redaksi]
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusra, Elyanus Pongsoda merinci capaian pertumbuhan aset sebesar 11,81% (yoy), kredit 4,55% (yoy), dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,84% (yoy). Kendati demikian persentase kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) juga menunjukkan peningkatan. Pada Desember 2018 rasio NPL 3,27% dan kemudian mengalami sedikit peningkatan pada Maret 2019 menjadi 3,78%. 
 
"Namun demikian, apabila dibandingkan dengan kondisi NPL pada periode yang sama tahun 2018, NPL Maret 2019 mengalami penurunan sebesar 0,14%," ujarnya, Kamis (16/5) di Badung.
 
 
[pilihan-redaksi2]
Sedangkan jika diilihat dari sektor penyaluran kredit, kata dia, share terbesar diraup sektor penerima kredit bukan lapangan usaha sebesar 39,24%, perdagangan besar dan eceran 31,49%, dan penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 9,55%. 
 
Pongsoda menambahkan sumbangan terbesar untuk nominal kredit bermasalah berasal dari sektor perdagangan besar dan eceran 44,03%. Sementara itu, sektor dengan persentase NPL tertinggi yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar 15,56% dan sektor jasa perorangan yang melayani rumah tangga sebesar 11,85%.  (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami