search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mantan Perawat Penusuk Ayah Kandungnya Hingga Tewas Dikenal Temperamental
Senin, 3 Juni 2019, 16:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Lombok. Tersangka HN (30), mantan perawat di RSUD Kota Mataram, pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya sendiri, memang dikenal temperamental. 
 
[pilihan-redaksi]
Di tempat tinggalnya RT03 Lingkungan Karangbaru Selatan Kelurahan Karangbaru, Mataram, tempat kejadian perkara, pelaku diketahui kerap membawa pisau saat berada di kamarnya. Sebelum aksinya melakukan penusukan kepada ayah kandungnya, H Muh Nurahmad, (64) pada Sabtu (1/5) lalu, pelaku  juga bersitegang dengan ibunya sendiri. Bahkan saling lempar, dengan bukti sebuah botol pengharum ruangan di TKP. 
 
Bermaksud mengklarifikasi apa yang terjadi, beberapa saat kemudian ayah pelaku membangunkan pelaku. Namun rupa-rupanya pelaku yang sudah siap dengan pisau dapur di tangan, berusaha menahan pintu saat ayahnya menggedor. Korban terhuyung dalam aksi dorong pintu itu, dan menjadi kesempatan pelaku menyerang. 
 
 
Dengan membabi buta, pelaku yang kini ingin melanjutkan pendidikan S3 di Jakarta itu, menyerang ayah kandungnya. "Ada beberapa luka tusukan di lengan kanan korban, di belakang kepala, dan juga mata. Pelaku menusuk bagian mata saat korban terhuyung menunduk ke depan," jelas Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam, saat jumpa pers, Senin (3/5). 
 
Diperlihatkan beberapa barang bukti kemarin pisau dapur yang digunakan pelaku menusuk ayah kandungnya hingga tewas. Kopiah dan baju berlumuran darah, kaleng pengharum ruangan yang dilempar pelaku ke ibu kandungnya, dan beberapa bukti lain. Diperlihatkan juga kepada wartawan kemarin Hilda, pelaku yang kini ditahan di Polres Mataram
 
[pilihan-redaksi2]
Saat ditanya para wartawan, penyebab dia membunuh ayah kandungnya, pelaku malah menangis sesenggukan. Pasalnya, pelaku teringat dengan ayahnya dan mengaku menyesal. Informasi di TKP dan beberapa tetangganya, ada kecemburuan pelaku dengan saudaranya yang lain. 
 
"Pelaku ingin melanjutkan S3nya, tapi ditolak ayahnya karena tidak mampu. Sedangkan kakaknya sudah dokter spesialis saraf," ungkap seorang kerabat pelaku. 
 
Keterangan Kapolres, pelaku sering beralibi saat ditanya polisi bahwa ayahnya lah, yang berusaha menyerang. Korban sering menanyakan kejelasan pekerjaan pelaku. Pun dengan ibunya, sering menanyakan pekerjaan pasti pelaku, pasca berhenti menjadi perawat di RSUD Kota. Atas kasus KDRT ini pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara. (bbn/lom/rob)

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami