search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ida I Dewa Agung Istri Kania, Pujangga Klasik Bali
Kamis, 13 Juni 2019, 10:52 WITA Follow
image

beritabali.com/serunibodjawati.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Klungkung. Ida I Dewa Agung Istri Kania lebih dikenal sebagai  tokoh pejuang wanita dalam Perang Kusamba yang berhasil menewaskan jenderal Belanda. Namun jarang yang mengetahui bahwa Dewa Agung Istri Kania adalah raja wanita dan seorang pujangga klasik Bali keturunan ningrat.

[pilihan-redaksi]

Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Ida I Dewa Agung Istri Kania: Raja, Feminisme, Dan Pahlawan Dari Klungkung” yang dipublikasikan dalam Dharmasmrti, Volume XVI Nomor 1 tahun 2017. Artikel ditulis oleh I Nyoman Sukartha dari Fakultas Ilmu Budaya UNUD.

I Nyoman Sukartha menyebut Ida I Dewa Agung Istri Kaniaseorangpahlawan,raja,yang sekaligus berprofesi sebagai pujangga klasik. Karya-karya beliau berupa kakawin, kidung,geguritan dan tutur.Salahsatukaryabeliau yang terkenal adalah Kakawin Pralambang Bha- sa Wewatekan. Kakawin itu menceritakan tentang: upacara pembakaran mayat (Patiwa-tiwa dan Baligya), gambaran kedatangan dan perang melawan Belanda di Kusamba Klungkung, sumpah kesepakatan kerjasama antara Klung- kung, Gianyar, Bangli, dan Payangan, dan masih ada lagi beberapa kisah faktual yang terjadi baik di Kusamba, di Sweta Lombok, di Tabanan, dan di Klungkung.

 

[pilihan-redaksi]

Dewa Agung Istri Kania sering juga disebut Anak Agung Istri Kania. Beliau adalah salah satu keturunan (warih) dari Raja Sri Kresna Kepakisan, yang merupakan raja Samprangan, dan cikal bakal adanya keturunan  Kepakisan di Bali. Beliau adalah putri dari Ida Dewa Agung Putra yang menjadi raja bawahan di daerah Kusamba (sekarang menjadi desa Kusamba yang berada di wilayah Kecamatan Dawan). Raja Klungkung pada waktu itu adalah Ida I Dewa Agung Sakti.

Nama Ida Dewa Agung Istri Kania atau Ida Anak Agung Istri Kania adalah nama gelar beliau setelah beliau menjadi raja. Sedang nama kecilnya adalah Dewa Agung Istri Muter. Dewa Agung Istri Muter semasa kecilnya tinggal di Kusamba, diasuh oleh ibu kandungnya yang bernama I Gusti Ayu Karang (anak raja Karangasem). Setelah beliau dewasa barulah beliau pindah ke Klungkung di asuh oleh kekaknya yaitu raja Klungkung yang bernama Ida I Dewa Agung Sakti. Istana beliau disebut Puri Bale Mas[bbn/Dharmasmrti/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami