search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tamba Kritisi Kampus, Agar Lebih Agresif Melakukan Riset
Selasa, 23 Juli 2019, 20:05 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Krisis riset di kalangan perguruan tinggi memang telah menjadi masalah nasional. Belum lama ini, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Muhammad Dimyati, mendorong perguruan tinggi (PT) untuk berani melakukan riset. Menurut dia, seperti dikutip dari beritasatu.com, persoalan mendasar bangsa Indonesia saat ini adalah kurangnya percaya diri untuk melakukan riset.

[pilihan-redaksi]

Di Bali, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali I Nengah Tamba, juga mendorong kampus untuk lebih agresif dalam melakukan riset serta kajian terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

Menurut Tamba, jangan sampai civitas akademi justru baru bergerak setelah ada kasus yang ramai dibicarakan publik. Bahkan yang lebih buruk lagi, kampus justru baru melakukan riset atau kajian setelah diminta oleh lembaga pemerintah.

"Mestinya lebih peka, lebih agresif, jangan ide malah selalu dimulai masyarakat atau lembaga pemerintah, begitu ada gagasan yang menarik demi Bali, kampus harus bergerak cepat," ujar Tamba, di Denpasar, Selasa (23/7/2019).

Politikus Partai Demokrat asal Bumi Makepung Jembrana itu pun mendorong seluruh civitas akademika di Bali, agar lebih mengasah lagi kepekaan sesuai dengan perkembangan. Apalagi di Bali ini, ada banyak persoalan yang membutuhkan kajian serius.

[pilihan-redaksi2]

"Banyak yang perlu diriset, misalnya masalah sosial, tepatkah masyarakat kecil berjibaku dengan ongkos tinggi mempertahankan adat dan budaya Bali? Juga bagaimana dengan petani yang selalu merugi di musim panen? dan masih banyak lagi hal lainnya yang membutuhkan perhatian serius kampus," ujar Tamba yang kandidat calon Bupati Jembrana ini.

Jika kampus mampu melakukan hal ini, menurut dia, maka hal tersebut merupakan implementasi riil pengabdian masyarakat. Itu merupakan sebuah kebanggaan dari sekadar mendapatkan nilai tinggi di kampus.

"Harus bangga menjadi dosen, menjadi guru, tetapi harus kedepankan riset dan kajian, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Jangan hanya sibuk memberi kuliah, berteori, fotokopi soal-soal atau rutinitas lainnya," pungkas Tamba. (gus)

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami