search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Musisi Muda Bali Serba Bisa, Truedy Rilis Single Seperti Senja
Rabu, 7 Agustus 2019, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Musisi muda yang lahir dalam industri musik di Bali, Truedy meluncurkan single terbaru bertajuk "Seperti Senja". Belia asal Jawa ini tergolong musisi yang jarang di Bali karena mempunyai "skill" bernyanyi sambil memainkan piano.
 
[pilihan-redaksi]
Selain mampu menggabungkan dua jenis musik, ia terbilang idealis soal lirik lagu, seperti yang ia terapkan dalam single terbarunya bertajuk "Seperti Senja".
 Lagu tersebut merupakan
kedua yang ia ciptakan setelah lagu "One Think". Kepada wartawan, Truedy mengatakan jika "Seperti Senja" merupakan karya yang ia dedikasikan kepada seseorang yang menjadi inspirasi dalam menjalani hidupnya. 
 
Sayang, sosok itu sudah meninggal dunia. Sehingga melalui karya tersebut Truedy berupaya untuk merawat semangat yang ia rasakan. 
"Pesannya adalah, orang yang menginspirasi kita sangat penting, tapi dia tidak bisa selalu bisa bersama kita. Melalui sebuah karya, saya bisa mengingat suport (semangat) yang pernah diberikan," ujar Truedy Selasa (6/8) kemarin di Sanur, Denpasar. 
 
Saat itu Truedy juga didampingi Adi Tole, videografer di balik klip "Seperti Senja". Untuk memaksimalkan emosi dalam lagu ini, Truedy mengatakan jika lokasi syuting juga dibuat selaras. Lokasi yang dipilih adalah proyek mangkrak Taman Bali Festival. Dijelaskannya, pemilihan TBF mengingat tempat ini awalnya akan digunakan sebagai wahana bermain yang begitu menyenangkan. 
 
Namun di tengah jalan pengerjaannya mengalami hambatan yang membuat tempat itu gagal dioperasikan. Namun tanpa disangka, kegagalan itu membuat TBF menjadi tempat yang disasar para penikmat visual. 
 
Adi mengatakan, cerita dalam kisah "Seperti Senja" menurutnya adalah sebuah transisi dari rasa kegagalan yang seiring waktu kembali optimis. Bukan hanya itu, melalui konsep ini Adi sekaligus menjawab rasa bosannya melihat Bali yang hanya dikenal eksotis, padahal Bali punya sisi lain seperti keberadaan TBF. 
 
"Transisi itu digambarkan model yang terdiam mengenakan busana hitam dan juga busana putih," ujarnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Ia mengisahkan, penggarapan video klip "Seperti Senja" merupakan pengalaman mengesankan baginya. Salah satunya disebabkan cuaca yang tak menentu, sehingga dirinya harus memaksimalkan kesempatan ketika cahaya stabil. 
 
"Dua video klip itu digarap dua hari, dalam kondisi cuaca tak menentu, jadi kami kejar-kejaran dengan waktu, ini salah satu pengalaman video klip yang menakjubkan dan menantang adrenalin," terangnya.
 
Sementara, pemerhati musik Rudolf Dethu dalam kesempatan yang sama mengatakan, aktifitas seni belantika di Bali yang begitu dinamis dan bergairah cukup mendapat perhatian kancah nasional. Lahirnya musisi-musisi handal dari Bali, menjadi salah satu indikatornya. 
 
"Bahkan Bali menjadi daerah dengan musik terkuat ketiga, setelah Jakarta dan Bandung," pungkasnya. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami