Viral Penelantaran Pasien di RSU Negara, Wabup Jembrana Langsung Temui Keluarga Pasien
Kamis, 5 September 2019,
22:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com, Jembrana. Adanya polemik keluhan masyarakat akan layanan di RSU Negara beberapa waktu lalu hingga sempat viral di media sosial disikapi langsung Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan pada Kamis (5/9/2019) Kembang Hartawan mengunjungi kediaman I Made Sueca, yang berkediaman di Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara.
[pilihan-redaksi]
“Saya datang kesini bukan untuk mengklarifikasi salah benar dari kasus itu, tapi ingin mendengar langsung dari Bapak. Apa yang menjadi keluhan serta Apa yang harus dilakukan untuk perbaikan layanan yang lebih baik kedepannya,“ ujarnya sembari menambahkan hal ini juga akan jadi bahan evaluasi sekaligus catatan kami, sekaligus hasilnya akan dikordinasikan kepada Bupati Jembrana,“ tambah Kembang Hartawan.
“Saya datang kesini bukan untuk mengklarifikasi salah benar dari kasus itu, tapi ingin mendengar langsung dari Bapak. Apa yang menjadi keluhan serta Apa yang harus dilakukan untuk perbaikan layanan yang lebih baik kedepannya,“ ujarnya sembari menambahkan hal ini juga akan jadi bahan evaluasi sekaligus catatan kami, sekaligus hasilnya akan dikordinasikan kepada Bupati Jembrana,“ tambah Kembang Hartawan.
Ia menambahkan saat ini, Pemerintah Daerah terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Jembrana. Selain pembangunan gedung baru RSU yang memakan anggaran APBD sebesar Rp179 M lebih, warga Jembrana juga dimanjakan dengan adanya program JKN KIS. Pemerintah daerah menganggarkan sebesar Rp53 M untuk mengcover masyarakat berobat sebagai peserta BPJS di kelas III.
Hanya saja Ia mengakui sosialisasi yang belum maksimal program ini belum mampu diserap dengan baik. Di lapangan, ditemuinya masih ada masyarakat yang belum memiliki kartu karena belum didaftarkan atau terdata. Seperti yang dialami anak dari Bapak Sueca ini sendiri.
“Kebetulan enam bulan yang lalu saya sempat sosialisasi pembagian kartu JKN KIS di banjar ini. Sosialisasi ini juga kita lakukan di 260 banjar lainnya, terkait distribusi serta tata cara penggunaan kartu,“ ujar Kembang.
Terkait persoalan berita viral, Kembang melihatnya lebih disebabkan penyampaian komunikasi saja, antara keluarga pasien dengan paramedis yang bertugas. Kesalahpahaman sering terjadi saat masyarakat datang berobat tidak menyiapkan kartu BPJS-nya terlebih dahulu.
[ilihan-redaksi2]
“Masyarakat datang berobat tidak memiliki kartu, diwajibkan mengurus terlebih dahulu. Ada kerugian waktu, pikiran bahkan tenaga disitu. Padahal inginnya cepat dilayani. Nah, hal-hal itu kerap kali terjadi, menyebabkan emosi dan menjadi keluhan,” kata Kembang.
“Masyarakat datang berobat tidak memiliki kartu, diwajibkan mengurus terlebih dahulu. Ada kerugian waktu, pikiran bahkan tenaga disitu. Padahal inginnya cepat dilayani. Nah, hal-hal itu kerap kali terjadi, menyebabkan emosi dan menjadi keluhan,” kata Kembang.
Karena itu Ia berharap masyarakat menyiapkan terlebih dahulu kartu BPJSnya, mengecek apakah masih aktif atau belum terdaftar sama sekali. Karena setiap orang dikatakannya pasti akan pernah sakit dan dirawat. Termasuk bagi mereka yang baru menikah dimintanya untuk segera mendaftarkan.
“Segera bikin akte sebagai syarat mengurus BPJS. Penting dicatat, menghindari permalasahan terjadi, sebaiknya BPJS harus ada sebelum digunakan,“ katanya. (bbn/jim/rob)
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -