Petani Tembakau Diingatkan Tak Jual Hasil Panen ke Calo
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Gubernur NTB, Doktor H Zulkiflimansyah mengimbau kepada para petani tembakau di Lombok untuk tidak menjual hasil panen mereka melalui calo atau tengkulak. Untuk menghindari dominasi para calo atau spekulan, gubernur Zul berpesan agar petani bermitra dengan binaan dan menjual tembakaunya melalui jalur yang benar.
[pilihan-redaksi]
Saat menyaksikan pembelian tembakau oven dan rajangan di gudang salah satu perusahaan di jalan raya Montong, Sikur, Lombok timur, Kamis(17/10), Gubernur Zul mengungkapkan, beberapa hari lalu pihaknya sudah berkunjung ke PT Bentoel di Lombok timur. Guna melihat secara langsung pembelian tembakau oleh perusahaan rokok tersebut.
Para petani tembakau yang menjadi mitra dunia usaha kata Zul, relatif tidak memiliki masalah dalam menjual hasil panennya. Mereka mendapat bimbingan mulai proses penanaman, sampai dengan panen. "Yang menjadi masalah adalah para petani Tembakau yang non mitra usaha," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTB, Ir H Husnul Fauzi Msi yang turut mendampingi gubernur memaparkan, pihaknya sempat mendengar informasi bahwa PT Sadhana Arifnusa tidak menerima pembelian petani tembakau.
"Tapi hari ini kami bersyukur, karena melihat secara langsung perusahaan membeli dan menyerap tembakau petani-petani kita," ungkap Kadis Husnul Fauzi.
Kuswanto selaku Station Manager berharap dengan kedatangan gubernur Zul, bisa membangun pemahaman dan menambah kuota pembelian. Diterangkan, bahwa kuota awal pembelian tembakau adalah 3.000 ton. Lalu ditambah menjadi 3.300 ton. Dan ditambah lagi 500 ton. Sehingga jumlah akhir kuota tembakau sebanyak 3.800 ton.
Reporter: bbn/lom