search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Pebisnis Kuliner Ikuti Pelatihan Bisnis Ramah Lingkungan
Selasa, 26 November 2019, 17:20 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gojek hari ini menggelar program Gojek Wirausaha (GoWir) di Bali untuk mendorong mitra merchant kuliner menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan. GoWir sendiri adalah bagian dari inisiatif #GoGreener di tingkat nasional yang diluncurkan pada Agustus lalu, di mana inisiatif ini merupakan langkah Gojek dalam menjaga, merawat, dan memelihara lingkungan.

Di dalam program GoWir ini, Gojek menggandeng PlastikDetox selain memberikan pelatihan bagi ratusan pebisnis kuliner di Bali mengenai bisnis ramah lingkungan, juga kembali mengedukasi mitra tentang fitur di GoFood yang menyediakan pilihan bagi pelanggan untuk tidak memesan alat makan plastik. PlastikDetox sendiri adalah gerakan yang membantu bisnis kecil mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

VP Corporate Affairs Region Gojek, Michael Say menjelaskan, sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, GoFood dapat berkontribusi besar dalam menjadikan bisnis makanan dan minuman menjadi lebih ramah lingkungan. 

"Melalui program Gojek Wirausaha ini, kami memfasilitasi mitra merchant dengan pelatihan sadar lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Salah satu inovasi yang kami lakukan adalah memfasilitasi mitra merchant untuk menyediakan pilihan bagi pelanggan untuk tidak memesan alat makan plastik sekali pakai ketika memesan makanan dari merchant yang berpartisipasi,"ujarnya. 

Sejak diluncurkan secara nasional pada Agustus lalu, program ini mendapat sambutan yang sangat positif. Di Bali sendiri, 99% pelanggan GoFood memilih untuk tidak memesan alat makan plastik sekali pakai ketika memesan GoFood,” ujar Michael.

Selain menjadi upaya untuk menjaga lingkungan, pelatihan Gojek Wirausaha kali ini juga ditujukan agar merchant mengerti dampak bisnis ramah lingkungan. Menurut laporan Google Indonesia berjudul “2019 Year in Search Indonesia Insights for Brands”, pelanggan Indonesia semakin peduli tentang dampak konsumsi mereka terhadap lingkungan. Hal ini terlihat dari 3 kali peningkatan pencarian ‘sedotan stainless’ dan 6.7 kali peningkatan pencarian ‘tas daur ulang’ di Google. Mitra merchant dapat mengambil kesempatan ini agar semakin dicintai oleh pelanggan.

Upaya pengelolaan lingkungan juga merupakan dukungan GoFood terhadap Peraturan Gubernur No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Peraturan Walikota No. 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Bahkan kerjasama Gojek dan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar sendiri untuk menggelar pelatihan bisnis ramah lingkungan bersama PlastikDetox telah dimulai pertama kali sejak April lalu.

Kabid Pengolahan Sampah, B3, Peningkatan Kapasitas, I Made Dwi Arbani mengatakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai merupakan salah satu program yang sejalan dengan program pemerintah Provinsi Bali dan Kota - Kabupaten di Bali. 

"Kami mengapresiasi Gojek sebagai layanan pesan-antar makanan pertama yang lewat teknologinya memfasilitasi mitra merchant-nya agar dapat mengambil peran aktif untuk tidak menyediakan alat makan plastik sekali pakai ketika memenuhi kebutuhan kuliner masyarakat kota Denpasar dan di Provinsi Bali.”

Anna Sutanto, Co-Founder PlastikDetox, mengatakan, sejak tahun 2012, PlastikDetox mendampingi para pengusaha kecil untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Contoh nyata dari anggota PlastikDetox merupakan bukti pelaku usaha dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 

"Kami senang berkolaborasi dengan GoFood yang memiliki misi sejalan dengan PlastikDetox. Kami yakin mitra merchant GoFood dapat semakin mendorong perubahan perilaku konsumen kuliner di Bali.”

“Selain berdampak positif terhadap lingkungan dan mendapat brand image yang bagus dari pelanggan, banyak merchant kuliner yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya menyediakan alat makan dan sedotan plastik sekali pakai justru membuat biaya operasional semakin tinggi. Lewat Gojek Wirausaha, PlastikDetox dan GoFood akan memberikan pelatihan menyeluruh baik dari sisi bisnis, maupun sisi tanggung jawab lingkungan,” pungkas Anna.

Hadir pula di sesi pelatihan Gojek Wirausaha ini Mitra Merchant Manager Goddes Bakery, Ni Nyoman Setiari. 

"Kami menghargai pentingnya memenuhi Peraturan Gubernur 97/2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, maka Goddes sejak awal 2019 tidak menyediakan kantong plastik dan sedotan plastik. Selain membantu menjaga Bali tetap bersih, tindakan ini sejalan dengan 'brand image' kami. Upaya GoFood untuk melindungi lingkungan sangat penting untuk mendukung kami, dan bisnis yang lain, agar Bali bersih dan hijau."

Sementara Mitra Merchant Pemilik Warung Kecil, Novie, menceritakan upayanya dalam mengurangi sampah plastik, "Warung Kecil tidak memakai sedotan plastik sekali pakai sejak beberapa tahun terakhir, dan kami tidak melihat adanya dampak negatif terhadap pelanggan maupun penghasilan kami. Kami justru melihat upaya pelestarian lingkungan ini sebagai tanggung jawab sektor bisnis. Kami yakin pelatihan yang diberikan Gojek Wirausaha ini akan memberikan pemahaman kepada bisnis-bisnis lainnya bahwa melindungi lingkungan bisa sejalan dengan bisnis yang sehat."

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami