search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tingkatkan Jumlah Dokter Hewan, Gratiskan Pemeriksaan di Hari Kerja
Selasa, 14 Januari 2020, 20:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Upaya Pemkab Jembrana mewujudkan kemandirian pangan khususnya di sektor peternakan terus dilakukan. Peternakan prioritas, karena besarnya potensi Jembrana disektor ini didukung lahan serta lokasinya yang luas, memudahkan warga peternak mencari pakan.

[pilihan-redaksi]
Salah satu langkah meningkatkan sektor peternakan diantaranya dengan menambah jumlah tenaga dokter hewan. Keberadaan mereka vital bertanggung jawab terhadap kesehatan ternak warga, memberikan edukasi dan sosialisasi sekaligus penanggulangan penyakit. Tujuan akhirnya tentu untuk meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat.

Dikatakan Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat  Viteriner , drh I Wayan Widarsa ditemui di ruang kerjanya, selasa (14/1), penambahan dokter hewan diadakan secara bertahap, baik itu melalui pengadaan CPNS maupun kontrak khusus. 

“Saya catat pada 2011 lalu, kita hanya mempunyai tenaga dokter sebanyak 4 orang. Jumlah itu tentu saja jauh dari cukup mengingatnya banyak populasi ternak serta warga peternak yang harus dilayani,“ ujar Widarsa.

Atas komitmen pimpinan daerah, secara perlahan kuota yang ideal coba dipenuhi. Hingga sekarang total tenaga dokter hewan yang bekerja di Pemkab Jembrana sudah sebanyak 22 orang. Artinya tiap kecamatan sudah tercover 2 orang yang rutin melakukan kunjungan di wilayah binaannya masing—masing. 

Selain itu kata Widarsa, apabila ada keluhan dari warga terkait kondisi ternaknya mereka juga diwajibkan segera turun ke bawah. Bahkan penanganan ternak warga itu  digratiskan karena pemerintah daerah sendiri telah menanggung termasuk obat yang diperlukan. 

“Kita wajibkan mereka untuk turun kebawah secara terjadwal termasuk apabila ada laporan warga. Kita sasar kelompok ternak dan warga peternak. Pelayanan dihari kerja kita gratiskan. Tapi apabila ternak yang diperiksa merupakan hibah pemerintah atau milik  kelompok tetap kita gratiskan, kendati pemeriksaan di hari libur," sambung Widarsa.

Selain menyasar ternak warga, pihaknya juga rutin melakukan pengecekan kesehatan Rumah Potong Hewan ( RPH) dipasar. Pemeriksaan rutin untuk memastikan kesehatan dan kemanan ternak sebelum ternak itu dipotong dan dikonsumsi warga. Pemeriksaan juga berlaku bagi pemindahan pulau hewan oleh pengusaha.

 

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami