search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usulan Ganja Jadi Komoditas Ekspor, Ini Tanggapan Menteri Perdagangan
Kamis, 30 Januari 2020, 22:00 WITA Follow
image

Suara.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menanggapi usulan anggota Komisi VI DPRD dari Fraksi PKS, Rafli Kande agar ganja bisa jadi komoditas ekspor.

[pilihan-redaksi]
Dikutip dari Liputan6.com, Agus menilai hal itu baru sekadar saran. Dia belum mau berbicara panjang lebar mengenai pemanfaatan ganja. Sebab, kata Agus, harus ada pembahasan mengenai persoalan tersebut.

"Jadi nanti teknisnya akan kami lihat aturan yang ada. Otomatis selama ini itu kan tidak diperbolehkan," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1).

Selain itu, Agus merasa harus ada kejelasan penggunaan atau pemanfaatan kalau memang ada niat menjadikan ganja sebagai komoditas ekspor.

"Jadi nanti kita lihat ke depannya bagaimana, kepentingannya untuk apa gitu, karena itu tidak bisa dijual secara bebas," ujar Agus.

Sebelumnya, Rafli yang merupakan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Aceh, ini mengatakan cara menanam ganja tidak sulit. Sehingga, ia menyarankan kepada Agus agar bisa membuat ganja menjadi komoditas ekspor.

"Jadi Pak, ganja ini bagaimana kita jadikan komoditas yang ekspor yang bagus. Jadi kita buat lokasinya. Saya bisa kasih nanti daerahnya di mana," ujar Rafli.

Rafli membantah kalau ganja dianggap berbahaya. Menurut dia, selama ini ada kesepakatan agar ganja dianggap berbahaya. Padahal, kata Rafli, ada barang lain seperti sabu-sabu dan ekstasi yang membuat pemakainya melakukan kejahatan.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami