search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Warga banyuwangi Nekat ke Bali Gunakan Sampan Hindari Pemeriksaan
Rabu, 3 Juni 2020, 20:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dampak pengetatan orang masuk ke Bali di saat antisipasi penyebaran covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang mengakibatkan sejumlah gerombolan warga asal Banyuwangi yang hendak ke Bali nekat menggunakan jalur tikus. 


[pilihan-redaksi]
Salah satu cara yang dilakukan dengan menyelundup lewat jalur tikus dengan menggunakan sampan/perahu yang memuat 5 atau 10 orang.  Aksi nekat kelima orang warga itu terjadi hari Rabu (03/06/2020) siang. Sebanyak 5 orang pendatang yang menyelundup dari Belimbingsari, Banyuwangi menggunakan perahu menuju pesisir Pengambengan, Kecamatan Negara.


Dari pengakuan salah satu dari mereka, pergi ke Bali menggunakan perahu merupakan salah satu alternatif menghindari pemeriksaan ketat di Pelabuhan Gilimanuk. Apalagi sekarang rapid tes harus membayar dari Rp.300 ribu hingga Rp.500 ribu. 


"Gimana saya harus membayar rapid tes pak, bekerja saja saya tidak. Satu satunya jalan ya harus nekat ke Bali untuk bekerja," Ungkapnya. 


Sementara Kapolsek Kota Negara AKP Sugriwo ketika dikonfirmasi Rabu siang di kantor Desa Pengambengan membenarkan kelima pendatang tersebut diamankan ketika turun dari atas perahu. Saat diperiksa mereka tidak membawa berbagai persyaratan yang ditentukan dalam masa pandemi. 


"Mereka tidak membawa suket rapid test. Dua orang tidak punya KTP. Mereka berusaha mengibuli petugas," kata Sugriwo. 
 

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami