Kronologi Bade Tumpang 9 Roboh Saat Diarak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Bade tumpang 9 prosesi pelebon seorang warga Desa Adat Keliki, Kecamatan Tegallalang roboh saat diarak menuju Setra Adat Keliki, Minggu (25/10) sekitar pukul 13.00 WITA.
Bade sampai roboh diduga karena beti atau penyangga tidak kuat. Selain itu, bade diperkirakan terlalu menjulang tinggi. Bade berornamen ukiran Bali tersebut tumbang perlahan, menimpa rumah lantai 2 warga setempat.
Kejadian tersebut membuat krama nampak heboh dan warga berteriak histeris, lantaran bade tersebut diatasnya masih berisikan jenazah dan seorang pembawa manuk dewata (burung Cendrawasih).
Krama yang hadir nampak berusaha menahan agar bade tersebut tidak roboh. Segala upaya telah dilakukan. Namun tetap tidak bisa dicegah. Akhirnya bade pun roboh dan menimpa sisi luar rumah salah seorang warga. Detik-detik robohnya bade tersebut pun sempat diabadikan oleh sejumlah warga yang sedang menyaksikan pelebon.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Dalam situasi genting, jenazah penglingsir Puri Pengobatan Keliki ini dievakuasi menggunakan mobil pemadam kebakaran. Selanjutnya hanya peti jenazah yang diusung ke Setra.
Bendesa Adat Keliki, I Made Suadiasa saat dikonfirmasi membenarkan bade yang roboh dan menimpa rumah warga tersebut. “Iya roboh, kejadian pukul 13.00 WITA. Setelah prosesi upacara ngaben selesai, rencananya kami ada parum terkait prosesi ini," jelasnya.
Dikatakan Suadiasa, patahan bade juga sudah langsung dibawa ke Setra untuk dibakar. Dalam kejadian itu Bendesa Adat Made Suadiasa memastikan tidak ada korban jiwa.
"Untung ada rumah warga yang menyangga tumpang bade, sehingga tidak ada warga yang ditimpa. Kalau tidak ada rumah, kemungkinan besar ada kejadian. Untuk rumah warga yang tertimpa atapnya saja rusak sedikit," ujarnya.
Ditegaskan pula jenazah yang ada di bade tersebut tidak sampai jatuh. "Jenazahnya tidak sampai jatuh. Dan jenazah di bade langsung dievakuasi,” sambungnya.
Tinggi bade dijelaskan mencapai 20 meter dengan tumpang berjumlah 9 tingkat. Sedangkan yang menggotong bade menuju kuburan diungkapnya mencapai 80 orang. Namun dalam perjalanan bade itu sudah patah, sementara saat melintas di jalan yang sedikit turunan membuat bade langsung roboh.
“Kalau tidak salah sudah 1 kilo meter jalan menuju kuburan, sudah dekat kuburan itu. Kayu bawah bade patah di jalan datar, dan roboh menimpa rumah warga. Untuk selanjutnya kami dari desa akan berkoordinasi dengan Polsek,” tegasnya.
Sedangkan dikonfrimasi terpisah, Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Sudita menyampaikan pada waktu kejadian saat bade roboh di jalan turunan dan dekat dengan kuburan. Lantaran kontruksi bade kurang bagus sehingga sambungannya lepas.
“Kontruksinya kurang bagus sehingga lepas, saat itu jenazah diangkat menuju ke kuburan dan tidak ada korban jiwa. Sementara rumah tidak ada kerusakan parah karena robohnya itu perlahan,” tandasnya.
Reporter: bbn/gnr