search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rayu Warganya Agar Vaksin, Serbia Tawarkan Uang Tunai
Jumat, 7 Mei 2021, 08:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Rayu Warganya Agar Vaksin, Serbia Tawarkan Uang Tunai

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Serbia memiliki cara tersendiri untuk merayu warganya agar bersedia menerima vaksin Covid-19. Negara Balkan ini menawarkan sejumlah uang tunai dalam program "cash-for-jabs".

Menyadur France 24 Kamis (06/05) Serbia membayar warganya hingga 3 ribu dinar atau setara Rp432 ribu untuk tiap orang yang menrima vaksin. Serbia sudah siap dengan program vaksinasi massalnya dengan membeli jutaan dosis dari perusahaan Barat serta China dan Rusia.

Negara itu juga akan menjadi pusat vaksin regional karena menawarkan kesempatan kepada orang asing untuk diinokulasi. Namun program "cash-for-jabs" ini akan dihentikan setelah Serbia memvaksinasi penuh sekitar 1,3 juta dari tujuh juta penduduknya.

"Semua yang menerima vaksin pada 31 Mei akan mendapatkan 3.000 dinar," kata Presiden Aleksandar Vucic pada media lokal sambil memperkirakan tiga juta orang akan divaksinasi pada akhir bulan.

Vucic mengatakan negara itu ingin memberi penghargaan kepada orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab. Bagi pegawai negeri yang tidak menerima vaksin, mereka tak akan mendapat cuti jika tertular virus.

"Saya belum pernah menemukan dalam literatur medis siapa pun yang dibayar untuk vaksinasi Covid-19," kata ahli epidemiologi Serbia Zoran Radovanovic kepada AFP.

"Jadi kami mungkin yang pertama tidak hanya di Eropa, tapi juga di dunia." Namun, dia memperingatkan bahwa merayu vaksinasi dengan uang bisa jadi pedang bermata dua.

"Ini akan mendorong beberapa dari mereka yang hidup dalam kemiskinan ekstrim untuk divaksinasi, tetapi itu akan menghasilkan resistensi dengan beberapa yang lain," kata Radovanovic.

"Logikanya begini: jika negara membayar saya untuk melakukan sesuatu yang dikatakannya demi kebaikan saya sendiri, maka ada sesuatu yang mencurigakan."(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami