Pilot Yang Menolak Vaksin di Maskapai Ini Dibayar Mahal
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Maskapai United Airlines menghabiskan nyaris USD 3 juta per bulan untuk mempertahankan ratusan karyawannya, termasuk pilot yang menolak divaksin dengan cuti berbayar.
Dalam dokumen hukum terungkp bahwa perusahaan mengeluarkan USD 1,4 juta setiap dua minggu untuk tunjangan cuti pekerja yang belum divaksin.
Laporan menyebut beberapa karyawan tidak divaksinasi di United untuk menentang kebijakan vaksinasi perusahaan di pengadilan yang mewajibkan vaksinasi untuk semua staf.
Perusahaan mengatakan 99,7 persen dari 67.000 karyawan telah mematuhi mandat tersebut dan divaksin akan menghadapi PHK, CEO United Scott Kirby mengatakan pada CBS Mornings awal bulan ini.
Pertarungan hukum United mencerminkan dorongan yang lebih luas oleh pengusaha untuk membuat pekerja mereka divaksinasi terhadap virus, dan penolakan berikutnya oleh beberapa orang.
Ribuan pekerja berhenti atau dipecat karena menolak menerima vaksin. Banyak konflik semacam itu terjadi secara diam-diam sementara yang lain terjadi di depan umum, seperti reporter ESPN Allison Williams.
Washington State University juga memecat pelatih sepak bola Nick Rolovich karena menolak untuk divaksin.
Di United, beberapa karyawan yang tidak divaksinasi mengajukan gugatan terhadap perusahaan bulan lalu dan mengumpulkan tunjangan cuti yang diperpanjang sampai masalah itu terungkap di pengadilan.
Menanggapi gugatan tersebut, Hakim Pengadilan Distrik AS Mark Pittman dari Texas menempatkan perintah penahanan sementara pada United yang melarangnya menerapkan mandat vaksinnya.
Hal yang dipermasalahkan adalah karyawan yang tidak mau divaksinasi memiliki alasan medis atau agama yang mencegah mereka menerima vaksin.
Banyak maskapai penerbangan mengizinkan karyawan mereka untuk memilih keluar dari mandat vaksin, tetapi United tidak menawarkan kelonggaran seperti itu.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net