search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Heboh Petai Raksasa, Ukurannya 5 Kali Lipat dari Normal
Minggu, 5 Desember 2021, 16:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Heboh Petai Raksasa, Ukurannya 5 Kali Lipat dari Normal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebuah pohon unik berbuah menyerupai petai raksasa ditemukan warga Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Jawa Tengah. Ukuran petai tersebut lima kali dari ukuran normal. 

Pohon dengan petai berukuran besar ini ditemukan oleh seorang pemuda di Desa Panawaren sedang menanam pohon di hutan lindung Pringamba 2.

Penemuan pohon dengan buah ukuran besar tersebut ramai diperbincangkan di media sosial. 

Suarajawatengah.id mencoba mendatangi pohon tersebut yang berada di tengah hutan. Jarak pohon dari desa 7 kilometer sehingga membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk mencapai pohon tersebut. 

Saat sampai di lokasi, pohon petai raksasa tersebut merambat sepanjang 75 meter diantara pohon besar disekitarnya.  

Sementara ukuran petai raksasa mencapai panjang 180 sentimeter. Satu tangkai petai berisi tujuh sampai delapan biji yang jika dibuka bentuknya seperti jengkol muda.

"Selama ini baru menemukan satu pohon ini saja di sepanjang jalur hutan," ungkap Agus Martin, warga Desa Panawaren yang turut menemani saat mendatangi lokasi pohon unik tersebut, Jumat (4/12/2021).

Meski bentuk mirip petai dan isinya mirip jengkol, namun buah unik tersebut tidak memiliki bau yang menyengat. Warga setempat juga mengaku tidak ada yang berani mencoba mengkonsumsi karena takut beracun.

"Tidak berbau dan tidak ada yang berani nyoba makan walaupun sempat penasaran, karena takut kalau beracun," sambung Martin. 

Sebelumnya, petai raksasa tersebut juga pernah ditemukan pada tahun 2020 lalu.

"Dulu sempat ditemukan dan sempat dicek oleh petugas katanya nama tanaman tersebut adalah entada," pungkas Martin.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami