search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Iring-iringan Truk Pengangkut Trafo Seberat 200 Ton Diburu Warga
Sabtu, 29 Januari 2022, 09:45 WITA Follow
image

bbn/iNews.id/Viral Iring-iringan Truk Pengangkut Trafo Seberat 200 Ton Diburu Warga

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Truk pengangkut trafo Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) seberat 150 ton membuat heboh warga di sepanjang jalan yang dilintasi. Truk superbesar dengan total 160 roda dan membawa muatan sangat panjang itu hanya bisa berjalan perlahan.

 

Pada Jumat (28/1/2022) siang truk jenis Multi Axle atau Kometo itu masih terparkir di Tanjakan Wadon, Jalan Raya Cikalong-Purwakarta, Desa Tenjo Laut, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Akibatnya, banyak warga yang penasaran ingin melihat truk langka tersebut. Apalagi truk tersebut sudah viral di dalam berbagai postingan media sosial saat melintas di Kota Bandung, Cimahi, hingga KBB.

"Penasaran pengen liat langsung, karena kemarin-kemarin liat di medsos terus pas malam. Kalau ini kan siang hari, jadi jelas," kata Monika (26), warga asal Karawang yang sengaja datang ke Cikalongwetan, KBB untuk melihat truk pengangkut travo berukuran raksasa itu, kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).

Truk pengangkut trafo ini berangkat dari Tasikmalaya pada 12 Januari 2022 sekitar pukul 21.00 WIB dengan tujuan akhir trafo tersebut adalah ke Cibinong, Bogor. Hingga hari ini sampai di wilayah KBB, sudah 16 hari mereka berada di perjalanan.

 

Rute yang dilalui dari Tasikmalaya seperti melewati Garut, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi hingga KBB. Agar tidak terlalu menganggu pengendara lainnya.

Truk Kometo yang membawa trafo tersebut selalu bergerak melakukan perjalanan di malam hari."Sebelumnya kita sudah survei jalan dan koordinasi perizinan dengan daerah yang dilewati.

Tim ini ada 14 orang yang mendampingi saat mobil jalan," kata salah seorang kru, Dani. Menurut Dani, sepanjang perjalanan yang sudah dilalui yang paling sulit adalah di Tanjakan Gentong karena jalurnya sulit. Apalagi kecepatan truk juga hanya bisa melaju sekitar 15 kilometer per jam karena beban yang dibawa sangat berat (sumber : iNews.id)
 

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami