Pembunuhan Sekeluarga di Lampung Karena Berebut Warisan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Penemuan mayat satu keluarga di dalam septic tank membuat heboh warga Desa Marga Jaya, Kecamatan Negera Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Pasalnya para korban yang dicor di dalam septic tank itu dikabarkan hilang sejak setahun lalu. Pihak kepolisian memastikan mereka merupakan korban pembunuhan.
Diungkap bahwa para korban yang ditemukan tewas ada lima orang. Dari empat korban itu dibenam lalu dicor dalam septic tank, sedangkan satu lainnya ditemukan terkubur di kebun singkong. Simak penjelasan tentang fakta-fakta penemuan jasad keluarga yang dibuang ke septic tank berikut ini.
Motif Pembunuhan Gegara Rebutan Warisan
Adapun identitas para korban yakni Zainudin selaku kepala keluarga, Siti Romlah (ibu), Wawan (anak), Juwanda (adik) dan seorang lagi anak perempuan umur 5 tahun.
Dalam kasus ini ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga tersebut. Polisi mengungkap motif pembunuhan keluarga yang telah hilang selama setahun itu adalah karena rebutan harta warisan.
Dua orang yang diduga pelaku pembunuhan satu keluarga itu adalah Dicky Wahyudi (17) dan Erwinudin (38). Kedua pelaku ini adalah anak dan ayah kandung yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Jadi kedua tersangka ini merupakan anak dan ayah kandung. Para korban ini adalah saudara tiri dan ayah serta kakek dari pada pelaku," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna pada Kamis (6/10/2022).
Kronologi Pembunuhan
Dalam kasus pembunuhan ini ada total ada lima korban. Disebutkan bahwa empat korban ditemukan di dalam septic tank, sementara satu lainnya ditemukan di kebun singkong.
Diungkap polisi, Erwin seorang diri membunuh empat korban pertama. Ia membunuh tiga korban tersebut dengan kapak dan keponakannya dicekik hingga tewas. Mayat para korban lalu dimasukkan ke dalam septic tank.
"Erwin pelaku tunggal dalam pembunuhan empat korban lainnya yang berstatus ayah kandung, ibu tiri, kakak kandung serta keponakannya," ungkap Teddy.
"Kemudian keempat korban dibuang ke sumur yang sudah digunakan sebagai septic tank yang berada di belakang rumahnya, dan oleh pelaku langsung ditutup dan dicor menggunakan semen," sambungnya. Sementara itu korban terakhir yang ditemukan di kebun singkong, pelakunya adalah Dicki, anak Erwin.
Berawal dari Laporan Orang Hilang
Teddy Rachesna mengatakan pengungkapan kasus ini bermula saat polisi mendapat laporan orang hilang pada 1 Juli 2022 lalu. Korban terakhir yang disebut yakni Juwanda yang sudah hilang kabar sejak 24 Februari 2022, namun baru dilaporkan beberapa bulan kemudian.
Polsek Negara Batin lalu melakukan penyelidikan dan mencurigai satu orang pelaku. Salah satu yang diperiksa polisi saat itu adalah Dicki.
"Dugaan petugas benar setelah melakukan interogasi berdasarkan pengakuan pelaku Dicki Wahyu, bahwa yang bersangkutan bersama Erwinudin yang merupakan ayah kandungnya telah mengakui perbuatannya ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap Juwanda yang di mana korban merupakan adik tiri dari Dicki," tutur Teddy.
Dari keterangan Dicky, Juwanda dibunuh dengan cara lehernya dipukul menggunakan besi panjang sekitar 1,5 meter ketika korban sedang tidur di dalam rumah.
"Setelah korban tak berdaya lehernya diikat dengan tali lalu diseret ke dapur, sampai di dapur korban sudah tidak bernyawa lalu korban diangkut menggunakan mobil pikap dibawa ke areal kebun singkong dan dikubur oleh pelaku," ujar Teddy.
Polisi lalu menelusuri empat korban tersebut yang ditemukan di dalam septic tank. Erwin dan Dicky pun akhirnya mengaku sebagai pembunuh satu keluarga tersebut.
Reporter: bbn/net