Koster Janji Alokasikan Tanah bagi Korban Banjir di Penyaringan Jembrana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Gubernur Bali, Wayan Koster menjanjikan Korban terdampak banjir bandang di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali akan mendapat bantuan dan kepastian tempat tinggal baru di lokasi lebih aman dari risiko bencana banjir.
Menurut Koster ia telah mengalokasikan tanah untuk dijadikan tempat tinggal baru bagi warga.
"Saya alokasikan 20 are, ditambah 6 are tanah provinsi untuk lokasi tempat tinggal warga yang baru akan dibangunkan dan tinggal ditempati," kata Wayan Koster usai mengunjungi posko evakuasi warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Tegalcangkring, Jembrana, Rabu (19/10/2022).
Koster juga mengatakan bahwa 117 KK terdampak banjir bandang di Jembatan Bilukpoh Kecamatan Mendoyo akan dijamin makanan, obat-obatan dan kebutuhan sehari-harinya selama mengungsi.
"Saya sudah perintahkan Kepala BPBD Provinsi Bali untuk mengelola ini dengan baik. Jadi, saya mohon bapak dan ibu bisa bersabar," ujarnya.
Sedangkan untuk infrastruktur yang rusak akibat cuaca ekstrem pada Minggu (16/11/2022) lalu, Wayan Koster menugaskan sejumlah stakeholder, termasuk pejabat yang ikut dalam kunjungan tersebut seperti Kapolda Bali, Bupati Jembrana, Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Kepala BPBD Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali untuk menangani.
"Perbaikan jembatan dan kawasan yang terdampak banjir sedang terus dikebut agar segera bisa berfungsi maksimal. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga selama satu hari jembatan sudah bersih dan bisa dilalui,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati yang turut meninjau lokasi bencana alam tersebut lebih fokus terhadap kondisi Jembatan Bilokpoh yang selama ini menjadi akses utama warga.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian di beberapa wilayah di Bali salah satunya Jembatan Bilukpoh yang merupakan jalur vital bagi lalu lintas logistik masyarakat Bali," kata dia.
Wagub mengaku saat ini Pemprov Bali sedang menunggu tim dari pusat untuk menguji kelayakan jembatan itu, apakah masih layak untuk dilalui kendaraan berjenis truk atau tidak untuk segera diumumkan kepada publik agar para supir bisa mengalihkan jalur alternatif untuk dilalui, kata dia.
Di hadapan Wagub Bali, Bupati Jembrana I Negah Tamba juga sempat menyampaikan bahwa di bagian ujung jembatan terdapat penopang yang sudah rusak atau berlubang, sehingga lalu lintas kendaraan bermuatan berat diragukan namun tetap digunakan untuk melintasi Desa Penyaringan dengan Desa Tegalcangkring. (sumber: Suara.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net