Iran Bersiap Pasok Rudal Balistik dan Drone Lagi ke Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Iran dikabarkan tengah bersiap mengirim sekitar seribu senjata tambahan, termasuk rudal balistik jarak pendek dan sejumlah drone tempur, ke Rusia membantu negara itu berperang melawan Ukraina. Kabar itu disampaikan seorang pejabat dari negara Barat yang memantau program senjata Iran kepada CNN.
Pengiriman senjata itu disebut sedang dipantau ketat lantaran akan menjadi kali pertama Iran mengirim rudal canggih ke Rusia yang dapat sangat membantu Kremlin di medan perang.
Sebelum ini, Iran sempat memasok senjata, di antaranya 450 drone, yang telah digunakan Rusia untuk menggempur Ukraina. Setidaknya 300 drone yang dikirim Iran itu telah ditembak jatuh Ukraina.
Pengiriman baru ini sekaligus bakal menandai peningkatan signifikan terkait dukungan Iran terhadap perang Rusia dan Ukraina. Meski begitu, belum diketahui kapan pengiriman rudal itu dilakukan. Para pejabat menduga senjata itu akan dikirimkan sebelum akhir tahun.
Menanggapi kabar ini, Amerika Serikat menentang keras rencana pengiriman senjata oleh Iran ke Rusia. Utusan AS untuk Iran, Rob Malley, mengatakan drone Iran selama ini digunakan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil.
"Kami tahu bahwa drone itu telah digunakan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil. Dan kami tahu bahwa Iran, di hadapan semua bukti ini, terus berbohong dan menyangkal bahwa itu terjadi," kata Malley.
Iran diketahui sempat membantah telah memasok Rusia dengan senjata untuk melawan Ukraina. Negara itu mengaku "belum dan tidak akan" mengirim bantuan senjata ke Moskow.
Pada bulan lalu, AS telah memberikan sanksi kepada penyedia transportasi udara karena keterlibatannya dalam pengiriman drone Iran yang dikenal sebagai Unmanned Aerial Vehicles (UAV) ke Rusia.
Baca juga:
Penembakan Pesta Halloween, 14 Orang Luka
Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Departemen Keuangan AS mengatakan siap untuk memberi sanksi terhadap produsen dan pemasok yang berkontribusi dalam program UAV.
Drone sendiri telah menjadi pemeran penting dalam konflik Rusia-Ukraina sejak Kremlin melakukan invasi pada Februari lalu. Penggunaan drone sebetulnya telah meningkat sejak musim panas kala Amerika Serikat dan Kyiv mengatakan bahwa Moskow memperoleh drone dari Iran.
Dalam beberapa pekan terakhir, drone Iran telah digunakan untuk membombardir berbagai infrastruktur vital Ukraina.
Drone Iran dikenal sebagai amunisi lincah karena mampu berputar selama beberapa waktu di area yang diidentifikasi sebagai target potensial. Drone Iran juga hanya menyerang setelah musuh teridentifikasi.
Drone Iran berukuran kecil, portabel, dan dapat dengan mudah diluncurkan. Drone itu memiliki kelebihan antara lain sulit dideteksi dan dapat ditembakkan dari jarak jauh.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net