search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aksi Ormas Copot Label Gereja di Posko Gempa Cianjur Tuai Kecaman
Senin, 28 November 2022, 09:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Aksi Ormas Copot Label Gereja di Posko Gempa Cianjur Tuai Kecaman

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang terlihat membongkar tulisan 'Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia' yang menempel di atap tenda di posko bantuan bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan aksi pencopotan label gereja itu dilakukan oleh organisasi masyarakat (Ormas) Garis yang berada di luar wilayah tersebut. Bukan oleh warga setempat yang tinggal di posko pengungsian itu.

Ia menjelaskan aksi itu terjadi di empat wilayah pengungsian yakni di desa Cibulakan, Desa Genjot, Desa Telaga, dan Desa Sarampad.

"Yang mencopot itu bukan masyarakat pengungsi. Masyarakat pengungsi menerima apa yang diberikan dari kelompok manapun, agama apapun," ujarnya.

Doni mengatakan para pelaku telah diperiksa dan diambil keterangannya terkait aksi tersebut. Doni memastikan pihaknya telah menegur seluruh pelaku yang terlibat dalam kegiatan itu.

"Jadi kita sudah dalami sudah kita panggil. Saya sudah ketemu dengan ormas ini yang saat itu melakukan pencopotan," ujarnya

Aksi itu lantas menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Bupati Cianjur Herman Suherman.

Herman mengkritik bahwa hal seperti ini seharusnya tidak dilakukan karena kemungkinan pihak pemberi bantuan tidak punya maksud tertentu selain kemanusiaan.

"Pencopotan itu salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar. Kita sama-sama saling mengerti, membantu secara tulus tanpa label di bantuannya. Saya harap ini tidak terulang, dan kita fokus pada penanganan kebencanaan hingga pemulihan nantinya," tutupnya.

Senada, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menyesalkan tindakan itu. Pria yang akrab disapa Emil itu menekankan bahwa bantuan kemanusiaan tidak boleh diberi stempel negatif ketika datang dari kelompok tertentu.

"Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan," kata Ridwan Kamil di akun instagram pribadinya.

Emil telah meminta kepolisian untuk menindaklanjuti pencabutan label gereja tersebut. Dia tidak ingin kejadian serupa terulang kembali.

"Karenanya Sila ke-2 Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab harus dijunjung dengan baik dan dipraktikkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan," ujar Emil.

Sementara itu, mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menilai bantuan dari umat agama lain tidak bisa disebut dengan misi Kristenisasi.

"Itu bersikap belum dewasa. Harus kita bedakan aktivitas kemanusiaan, aktivis sosial dengan kristenisasi, harus kita bedakan," kata dia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/11).(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami