search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PDIP Minta Capres di Koalisi Besar, Gerindra Anggap Terlalu Dini
Kamis, 6 April 2023, 06:42 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PDIP Minta Capres di Koalisi Besar, Gerindra Anggap Terlalu Dini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua DPP Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menganggap permintaan calon presiden dalam wacana koalisi besar di Pilpres 2024 terlalu dini untuk disampaikan.

Dasco menyebut semua partai memiliki aspirasi jika tergabung dalam koalisi besar. Dia enggan menanggapi lebih jauh soal itu sebab akan dibicarakan masing-masing partai.

"Saya pikir masih terlalu dini kita mau bicara soal capres, karena partai-partai tentunya juga mempunyai aspirasi yang harus kita sama-sama dengarkan," ucap Dasco di kompleks parlemen, Rabu (5/4).

Dasco mengakui partainya terbuka soal peluang terbentuknya koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) oleh Gerindra dan PKB, dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP.

Dasco mengatakan koalisi itu  sejak awal memang membuka terhadap partai-partai yang ingin bergabung. Namun, dia menyebut keputusan soal itu tetap harus disepakati bersama PKB.

"Namun segala sesuatu nanti kita akan putuskan bersama tentunya sesuai kesepakatan PKB dan Gerindra," katanya.

Wacana koalisi besar sempat disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai menghadiri buka bersama di kantor DPP PAN pada Minggu (2/4). Pertemuan itu dihadiri lima ketum partai termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Prabowo, para ketum partai sudah memiliki kesamaan soal peluang membentuk koalisi besar. Terpisah, Jokowi menganggap pembentukan koalisi besar sudah cocok.

Sementara itu, PDIP yang tidak hadir dalam pertemuan membuka peluang bergabung dengan koalisi tersebut. Akan tetapi, mereka meminta syarat kursi calon presiden nantinya.

"PDIP kalau ngambil posisi capres, ya wajar-wajar saja, make sense lah. Bukan mau-maunya PDIP, nggak seperti itu. Logic. Sangat rasional," kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, Selasa (4/4).

PDIP serius tindaklanjuti koalisi besar untuk Pilpres 2024

Kekinian, pada Rabu ini, Said Abdullah menegaskan PDIP serius menindaklanjuti pembentukan koalisi besar di Pilpres 2024.

Menurut Said, partai kini telah menugaskan Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani untuk berkomunikasi dengan para ketua umum. Pertemuan dilakukan guna menindaklanjuti koalisi besar.

"Mbak Puan lagi intensif sebagaimana saya sampaikan berbicara dengan para ketua umum partai politik untuk gagasan koalisi besar itu supaya bisa ditindaklanjuti," kata Said di kompleks parlemen, Rabu (5/9).

Menurut dia, pembicaraan dilakukan secara personal dan tanpa publikasi. PDIP terutama membahas soal konsep koalisi tersebut, termasuk untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo.

"Pasti, secara personal. tidak bertemu seperti cari panggung, kan bukan seperti itu," katanya.

"Yang kita butuhkan adalah konspenya ke depan dalam kehidupan berbangsa seperti apa baru kita cari namanya. Jangan nama dulu baru konsepnya itu kebolak-balik," imbuh Said.

Sebagai partai gotong royong, dia memastikan PDIP akan menjalin koalisi di Pilpres 2024. Menindaklanjuti wacana pembentukan koalisi besar, PDIP kata Said karenanya siap menjadi tuan rumah pertemuan partai politik.

Menurut dia, kemenangan dalam pilpres tidak hanya semata ditentukan oleh koalisi. Namun, kebersamaan dianggap menjadi kunci segalanya.

"Itulah substansi yang ditangkap oleh Mbak Puan. Oleh karenanya Mbak Puan menyatakan diri siap untuk menjadi tuan rumah di koalisi besar," ucap Said.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami