search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngabuburit Sambil Bersepeda Keliling Kampung di Singaraja
Senin, 10 April 2023, 08:46 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ngabuburit Sambil Bersepeda Keliling Kampung di Singaraja.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Acara bersepeda sambil ngabuburit dilakukan komunitas di Buleleng, Minggu, 9 April 2023. Kegiatan ini merupakan merupakan Kopdar Bike-10 yang mengambil tema "Ngabubu-Ride". 

Ngabuburit sambil ride sepeda. Acara ini digelar kerja sama Kopdar Bike dengan pengurus Masjid Agung Jami' Singaraja, Buleleng Bali. 

Tema "Ngabubu-Ride" diusung bertepatan dengan bulan puasa ramadhan tahun 2023. Para pesepeda diajak berkeliling Kampung Kajanan dan Kampung Bugis.

Start dan finish Kopdar Bike 10 dilakukan di Masjid Agung Jami' Singaraja. Peserta mulai kumpul sekitar pukul 16.00 WITA dan keberangkatan dimulai pukul 17.00 Wita. Jalur yang dilalui, dari Jalan Sawo - Jalan Diponogoro - Masjid Keramat - Jalan Hasanudin - Kampung Lebah - Banjar Bali - Jalan Wibisana - Jalan Gajah Mada - Jalan dr. Sutomo - Jalan Patimura - Jalan Merak - Susur Pantai Kayu Buntil - Jalan Patimura - Gang Masjid Noor - Masjid Agung Jami'. 

Jalur ini merupakan jalur komunitas muslim yang ada di tengah Kota Singaraja. Puluhan pesepeda tidak hanya melalui jalur jalan beraspal. Pesepeda diajak untuk masuk ke gang-gang kecil disekitaran Kampung Lebah menuju Banjar Bali. 

Selanjutnya peserta akan menyusuri pinggiran sungai di Jalan Wibisana dan menyusuri tepian pantai Kayu Buntil. Sepanjang perjalanan, tergambar wajah keberagaman suku, agama dan ras di Kota Singaraja. Dari Bali, Cina, Pakistan, India, Arab, Bugis, hingga Jawa.

“Ini program rutin Kopdar Bike, hal yang menarik ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan, banyak hal yang kita bisa pelajari dari Kota Singaraja itu sendiri. Melihat dari rute melihat dari waktu, kita ingin mengenal lebih dalam Kota Singaraja. Ini ruang bersenang-senang dan belajar bersama dan harus diakui ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang singajara,” ungkap penggagas Kopdar Bike, Ida Bagus Mahadi.

Pemilihan Masjid Agung Jami' Singaraja sebagai titik kumpul kerena, memiliki sejarah yang sangat lekat dengan Puri Gede Buleleng. Wajah masjid yang diwarnai dengan ukiran Bali adalah wujud akulturasi budaya. Bahkan pintu utama masjid ini adalah hadiah atau pemberian dari Raja Buleleng kala itu. Hingga kini pintu tersebut masih terpasang kokoh.

Ngabuburit sambil bersepeda seungguhnya sudah menjadi kebiasaan lama bagi warga muslim di wilayah Kampung Kajana dan Kampung Bugis. Sayangnya, hal ini telah lama tidak dilakukan laku. Dengan acara ini sesungguhnya mengembalikan lagi kenangan lama yang biasa dilakukan saat ngabuburit.

"Ngabuburit dengan bersepeda bukan hal baru, namun sudah lama tidak dilakukan, karena perkembangan jaman, ada gadget dan jalan juga sudah ramai motor. Namun ini sangat menarik, buktinya tadi banyak anak-anak yang mendadak langsung gabung bersepeda saat melintas. Ini bisa jadi pilihanlah saat ngabuburit" ungkap Muhammad Rezza Yunus, Pengurus Masjid Agung Jami’ Singaraja.

Pesepeda yang ikut dalam acara ini dari lintas agama. Setelah menyelesaikan rute, seluruh kembali ke Masjid Agung Jami' Singaraja untuk menunggu waktu buka puasa. Kopdar Bike 10, diakhir dengan buka puasa bersama, dengan menu bubur kajanan, hidangan khas di Masjid Agung Jami' Singaraja saat bulan ramadhan.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami