search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Sebut Perundingan di Jeddah Produktif, Rusia Bilang Gagal
Senin, 7 Agustus 2023, 13:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina Sebut Perundingan di Jeddah Produktif, Rusia Bilang Gagal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perundingan yang melibatkan setidaknya 40 negara digelar di Jeddah, Arab Saudi, akhir pekan lalu untuk membahas soal konflik Ukraina dan Rusia.

Perundingan yang dilakukan termasuk AS, China, dan India itu diharapkan dapat mendorong kesepakatan kunci untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Namun, pertemuan itu tak dihadiri Rusia, meskipun demikian Kremlin tetap memantau ketat pertemuan tersebut. Cina--sekutu dekat Rusia--mengirimkan Utusan Khusus untuk Wilayah Eurasia, Li Hui, pada pertemuan tersebut.

Mengutip dari Saudi Gazette, pertemuan mulitlateral itu dipimpin Penasihat Keamanan Nasional yang juga Menteri di Saudi, Musaed Al-Aiban. Tampak pula sejumlah pejabat PBB. Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan itu sebagai progres dari inisiatif yang dibuat Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Saudi, Mohammad bin Salman sejak Maret 2022 silam.

Seorang pejabat senior Ukraina, Minggu (6/8) seperti dilansir Reuters, mengatakan perundingan di Jeddah itu telah berlangsung produktif. Sementara Moskow menyebut pertemuan itu sebagai upaya yang gagal.

Perundingan yang berlangsung di Jeddah itu berakhir pada Minggu lalu tanpa menghasilkan sebuah pernyataan tertulis.

Ukraina dan sekutunya berharap pembicaraan itu menempatkan hasrat dukungan internasional sebagai basis perdamaian, menarik semua pasukan Rusia, dan mengembalikan lagi kontrol wilayah ke Ukraina. Sudah 18 bulan aksi Rusia menginvasi Ukraina, dan setiap pembicaraan damai kedua negara selalu dilakukan di tempat jauh.

Berbicara tentang perundingan di Jeddah, Perwakilan Ukraina, Andriy Yermak dalam pernyataannya menyatakan," Kami melakukan perundingan yang sangat produktif tentang prinsip-prinsip utama yang harus dibangun untuk perdamaian yang adil dan abadi."

Dia mengatakan semua negara yang hadir telah menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara yang tidak dapat diganggu gugat.

Sementara Deputi Menteri Luar Negeri Rusia  Sergei Ryabkov pada hari yang sama mengatakan pertemuan di Jeddah itu sebagai, "sebuah cerminan dari upaya Barat untuk melanjutkan upaya yang sia-sia dan gagal" untuk memobilisasi dukungan di belakang posisi Zelenskiy."(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami