Potensi Gas Bumi di Perairan Bali Utara Mulai Digarap Serius, Begini Progresnya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemerintah mulai menggarap serius potensi gas gumi di perairan Bali Utara. Saat ini progres energi baru di Bali ini telah berada pada persiapan melakukan survei seismik 2D di lepas pantai.
"Memang ada potensi disana, sebelum diekplorasi akan dipetakan secara seismik. Nanti tahun 2025 dari hasil yang diteliti akan diputuskan apa layak atau tidak dieksplorasi," ungkap Analis Muda Kebijakan Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan Tenaga Kerja Provinsi Bali, I Gusti Bagus Setiawan, Senin (28/8/2023).
Dikatakan survei seismik akan dimulai pada Januari 2024 mendatang dan sekarang pihaknya bersama dinas terkait baik di Provinsi dan kabupaten Buleleng ditugaskan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan kegiatan seismik tersebut.
"Kegiatan seismik ini menggunakan kapal maka perlu sosialisasi kepada masyarakat di sekitar utamanya nelayan, biar tidak kaget ada kapal lalu lalang," ujarnya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan rapat dengan Kementrian Pusat dan SKK migas sebanyak tiga kali. Nah, rapat terakhir dibahas mengenai koordinasi tentang sosialisasi kegiatan survei seismik 2D di laut lepas perairan Bali Utara.
Menurutnya, perencanaan untuk pembagian hasil sudah dilakukan antara daerah penunjang baik itu Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali sendiri. Namun ia tidak merinci berapa besaran masing-masing perolehannya.
Sementara, Ketua Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana (Unud) Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari menyambut baik jika potensi gas bumi ini akan menjadi sumber daya alam bagi Bali. Namun, ia perlu memastikan dulu koordinat eksplorasi apakah terletak di perairan Bali atau Jawa Timur.
"Ini bagus kalau di Bali Utara karena selain memberi kontribusi secara finansial, suplai gas lebih bagus karena akan mengurangi emisi yang jauh lebih bagus dari bahan bakar lain," ujarnya usai Workshop Bali Net Zero Emissions (NZE) di Disnaker ESDM Bali.
Sebelumnya, berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, perairan utara Pulau Bali teridentifikasi berpotensi memiliki sumber daya gas, dimana potensi sumber daya gas di kawasan itu terbilang besar.
Berdasarkan informasi, Blok Migas Agung I berlokasi di lepas pantai Bali dan Jawa Timur diperkirakan memiliki sumber daya mencapai 985 miliar kaki kubik atau billion cubic feet (Bcf). Blok Migas Agung I itu dikelola BP, satu perusahaan migas dari Inggris.
Pengembangan blok kaya gas di Bali Utara itu telah dibagi dalam Blok Agung yang menjadi dua zona. Blok Agung I berada di laut dalam seluas 6.656 kilometer persegi lepas pantai Bali dan Jawa Timur, sedangkan Blok Agung II terletak di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur seluas 7.970 kilometer persegi.
Editor: Robby
Reporter: bbn/rob