search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokter Sebut Luka Penis Akibat Suntik Pakai Minyak Kemiri Bisa Sembuh
Kamis, 14 September 2023, 10:18 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Dokter Sebut Luka Penis Akibat Suntik Pakai Minyak Kemiri Bisa Sembuh

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Praktik membesarkan penis menggunakan minyak kemiri yang disuntikkan tanpa anjuran medis bisa sangat berbahaya. Penis bisa mengalami infeksi, bernanah, hingga muncul luka borok yang menyakitkan.

Meski demikian, Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Columbia Asia Pulomas, Andika Afriansyah mengatakan luka ini masih bisa disembuhkan, asalkan ditangani dengan benar sesuai anjuran medis.

"Jika dikerjakan dengan baik bisa sembuh dan memiliki bentuk penis yang seperti semula," kata Andika saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (12/9).

Proses pengobatan kata dia biasanya melibatkan prosedur bedah untuk mengambil kulit atau bagian yang terinfeksi. Setelah itu, bagian tersebut akan ditambal menggunakan kulit dari buah zakar atau lipatan paha.

Namun proses ini baru bisa dilakukan setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti penis bisa mengalami infeksi.

"Harus dikonsultasikan ke rumah sakit bagian urologi. Nanti akan dicek secara menyeluruh karena prosedur penyembuhannya pun tidak bisa sembarangan," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Andika mengaku kasus infeksi akibat proses pembesaran penis tanpa medis ini sebenarnya sudah sering terjadi. Para pasien biasanya melakukan prosedur pembesaran sendiri atau ke 'orang pintar' di daerahnya.

Prosesnya dilakukan dengan menggunakan cairan. Mulai dari minyak kemiri, minyak kelapa, atau cairan lainnya sesuai dengan keyakinan di daerah masing-masing.

Cara ini memang bisa memperlihatkan hasil yang cukup cepat dengan harga prosedur yang lumayan terjangkau. Dalam satu kali suntik, ukuran penis mereka akan membesar.

Hal ini terjadi karena cairan yang disuntikkan bisa menambah volume dan ukuran penisnya. Namun tak bisa membuat penis jadi panjang.

Tetapi, hal ini tak berlangsung lama. Tubuh lama-lama akan melawan 'benda asing' berupa cairan yang ada di penis. Perlawanan ini akan memicu rasa sakit, bengkak, hingga penis mengeluarkan nanah dan terjadi borok.

"Disuntik menggunakan zat yang tidak steril dan dalam kondisi yang tidak steril. Efeknya bisa terjadi infeksi dan bernanah," kata dia.

Cara ini tentu berbeda dengan praktek pembesaran penis yang dilakukan di rumah sakit dan sesuai dengan aturan medis. Di rumah sakit, praktek pembesaran penis ini dilakukan dengan menggunakan cairan yang sudah steril dan disesuaikan dengan tubuh pasien.

Cairan ini pun akan menyatu dengan penis. Sehingga tidak akan memicu reaksi penolakan yang berakibat pada infeksi tersebut.

"Jika cairan yang disuntikkan adalah zat yang sudah approved medis dan dilakukan dengan steril tentunya aman. Apalagi jika menggunakan lemak dari pasien. Kemungkinan tubuh menolak pasti kecil," kata dia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami