search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kurangi Trauma, Anak Korban Pelecehan Oknum Guru Les Didampingi Psikolog
Jumat, 20 Oktober 2023, 17:11 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Kurangi Trauma, Anak Korban Pelecehan Oknum Guru Les Didampingi Psikolog.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Karangasem memberikan pendampingan psikologis terhadap korban kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru lesnya pada Senin (16/10/2023) lalu.

Pendampingan ini dilakukan untuk menenangkan kondisi korban pascakejadian, serta bertujuan untuk menghilangkan trauma yang dialami sehingga beban secara psikis ini tidak terbawa hingga korban dewasa. 

"Ya kita dampingi korban, kondisinya saat kita datangi memang ada sedikit trauma dan ketakutan. Korban juga didampingi orang tuanya kita ajak ke psikolog. Saat ini kondisinya sudah mulai tenang dan stabil," kata Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Karangasem, Ni Nyoman Budiartini dikonfirmasi, Jumat (20/10/2023). 

Dengan adanya kasus pelecehan terhadap anak belakangan ini, ia berharap agar orang tua lebih waspada dan selalu memperhatikan anak-anaknya serta memberikan anak-anak edukasi sehingga sebisa mungkin agar terhindar dari aksi-aksi serupa. 

"Ini sangat penting untuk pencegahan, berikan anak-anak kita edukasi sejak dini, juga lebih agar peduli terhadap aktivitas anak, setiap anak cerita lebih baik direspon, lebih banyak berinteraksi dan waktu untuk anak," imbuhnya.

Sementara itu, Kanit IV (PPA) Satreskrim Polres Karangasem, IPDA. Rizqi Fatkhul Mubin dikonfirmasi terpisah juga mengakui bahwa saat ini korban belum bisa dimintai keterangan karena korban masih didampingi UPTD PPA Karangasem ke psikolog untuk memastikan kondisi psikis korban. Ia juga mengatakan bahwa korban tidak divisum karena sesuai laporan korban hanya dicium dan dipegang saja. 

"Nanti setelah didampingi ke psikolog dan kondisi korban sudah stabil baru kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut," terang Rizki.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami