Puan Bakal Evaluasi Narasi Kritik Ganjar Usai Elektabilitas Turun
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ketua DPP PDIP sekaligus Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Puan Maharani mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sejumlah narasi kritik Ganjar Pranowo ke pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Puan terutama merespons penurunan elektabilitas Ganjar pada sejumlah hasil survei terbaru hari ini.
"Ini akan menjadi evaluasi bagi kami PDIP untuk bisa melihat secara baik dan secara jelas, apakah kemudian hal itu memang harus dievaluasi atau tidak. Artinya terkait dengan substansi yang akan disampaikan Pak Ganjar," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/11).
Puan mengatakan kritik-kritik yang dilontarkan tersebut murni atas inisiatif Ganjar mengenai sebuah isu yang harus disampaikan.
"Hal-hal seperti itu disampaikan Pak Ganjar selaku capres. Pasti beliau menyampaikan hal itu karena punya data yang memang beliau harus sampaikan atau disampaikan," ujarnya.
Ketua DPR itu menyatakan selama ini kritik bukan hanya disampaikan Ganjar. Menurutnya, PDIP juga kerap melontarkan kritik kepada pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Dari awal posisi PDIP sampai saat ini pun sebelum masa pemilu kami selalu otokritik atau kami menyampaikan, walaupun kritik itu disampaikan secara langsung atau tidak kepada pemerintah," katanya.
Ganjar dalam beberapa waktu terakhir kerap melontarkan kritik keras kepada pemerintahan Presiden Jokowi. Terakhir, ia memberi nilai jeblok buat penegakan hukum era Jokowi imbas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal usia capres-cawapres.
Capres nomor urut tiga ini memberikan nilai 5 dari skala penilaian 1 hingga 10 setelah menjawab dari pemantik dialog Zainal Arifin Muchtar dari UGM tentang berapa rapor pemerintah Joko Widodo dalam bidang hukum
"Dengan adanya kasus di MK nilainya jeblok. Karena dengan kejadian itu, persepsi publik hari ini jadi berbeda, yang kemarin kelihatan tegas, hari ini dengan kejadian-kejadian terakhir jadi tidak demikian. Maka niainya jeblok," kata Ganjar di acara sarasehan nasional IKA UNM, Sabtu (18/11).
Sejumlah hasil survei mencatat penurunan elektabilitas Ganjar. Dalam survei terakhir Populi, IPO, hingga LSI Denny JA, elektabilitas Ganjar kini mulai ditempel ketat pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Bahkan, dalam survei IPO, Ganjar-Mahfud yang kerap di posisi kedua sudah disalip AMIN.
"Prabowo Subianto 37,5 persen, disusul Anies Baswedan 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo 28,3 persen," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (20/11).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net