Dalih Israel Gempur RS Indonesia Gaza: Kami Patuh Hukum Internasional
beritabali.com/cnnindonesia.com/Dalih Israel Gempur RS Indonesia Gaza: Kami Patuh Hukum Internasional
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Israel mengklaim pengepungan dan gempuran pasukan mereka ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sesuai hukum internasional.
Klaim itu terlontar dari penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, saat diwawancara CNN pada Senin (20/11).
"Kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional, dengan proporsionalitas, perbedaan, dan ada kebutuhan militer yang jelas untuk menghancurkan Hamas, dan itu lah yang kami lakukan," kata Falk.
Dia kemudian berujar, "Dalam upaya menghancurkan Hamas, seperti yang dilakukan IDF [Pasukan pertahanan Israel] saat ini, kami membedakan, membuat perbedaan yang jelas antara warga sipil dan teroris."
Saat ditanya soal kepedulian militer Israel di Gaza yang begitu minim, Falk mengklaim pasukan Zionis itu paling patuh terhadap hukum internasional dan paling bermoral di situasi perang.
Di kesempatan itu, dia membantah agresi Israel ke Gaza sengaja menargetkan warga sipil.
Belakangan ini, Israel menyerang dan mengepung RS Indonesia. Imbas gempuran tersebut, 12 orang meninggal.
Sebelum menargetkan RS Indonesia, mereka menyerang rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa. Israel mengklaim kedua rumah sakit itu menjadi markas atau bunker Hamas.
Di Al Shifa, pasukan Israel bahkan merangsek masuk ke rumah sakit dan meluncurkan tembakan.
Israel seolah tak peduli dengan kecaman dari sejumlah pemimpin negara hingga lembaga-lembaga kemanusiaan di PBB atas tindakan kejam mereka menyasar sejumlah rumah sakit di Gaza.
Pasukan Zionis itu kerap berdalih bahwa mereka mengincar Hamas yang bersembunyi di RS. Padahal, tuduhan Israel tersebut dibantah oleh Hamas hingga pihak rumah sakit.
Sejauh ini pun tak ada bukti kuat yang mendukung klaim Israel tersebut bahwa rumah sakit yang mereka serbu menampung Hamas.
Serangan terhadap rumah sakit ini berlangsung di tengah agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober.
Hingga kini, lebih dari 13.000 orang di Palestina meninggal imbas serangan Israel.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net