search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Terseret Arus di Pantai Double Six, Anggota Komunitas Pecinta Alam
Selasa, 19 Desember 2023, 20:28 WITA Follow
image

beritabali/ist/Korban Terseret Arus di Pantai Double Six, Anggota Komunitas Pecinta Alam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap seorang wisatawan lokal, Ramandika Noptio Parery (25) anggota komunitas pecinta alam, yang terseret arus di Pantai Double Six Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Selasa 19 Desember 2023. 

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) mengerahkan 15 personel, serta menggerakkan 2 unit jetski dan 1 unit rubber boat. 

Ramandika datang ke Bali bersama 11 orang lainnya yang tergabung dalam komunitas pecinta alam. Rombongan itu selanjutnya berangkat bersama-sama menggunakan kendaraan Hiace dari Jakarta pada Rabu 13 Desember 2023. 

"Mereka hendak berwisata dan menginap di sebuah hotel kawasan Denpasar Selatan, sempat mengunjungi Amed Karangasem, Nusa Penida, Pantai Pandawa, Pantai Melasti dan Pantai Kuta," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, pada Selasa 19 Desember 2023. 

Rombongan pecinta alam itu lantas mengunjungi Pantai Double Six pada Senin 18 Desember 2023 sekitar pukul 15.00 WITA. Disana, korban Ramandika bersama teman bernama Hermawan (49) menuju ke arah laut untuk berenang. 

"Teman-temannya duduk di pasir dan bangku kafe. Korban dan saksi Hermawan berjalan ke tengah laut dengan posisi korban di depan," bebernya. 

Beberapa saat, Hermawan merasakan kakinya sudah tidak bisa menapak di pasir. Waktu itu jarak mereka sekitar 50 meter dari bibir pantai. Karena ombak kian membesar dan terasa menyeret, Hermawan mengurungkan niatnya berenang. 

Ia mengajak korban yang saat itu masih berenang. Khawatir dengan kondisi arus makin deras, Hermawan bergegas berjalan menuju ke tepian tanpa menoleh ke belakang.

"Sambil berjalan ke tepian, saksi terus berteriak mengajak korban agar berhenti berenang. Namun saksi tidak melihat apakah korban mengikutinya dan tidak ada mendengar permintaan tolong dari korban," ujar AKP Sukadi. 

Setiba Hermawan di pinggir pantai, korban ternyata tidak ikut menyusul. Ia langsung menghilang diduga terseret arus dan tenggelam sekitar pukul 17.00 WITA. 

Saksi memberitahukan hilangnya pemuda asal Tangerang Selatan, Banten itu ke temannya yang lain. Mereka juga meminta bantuan Balawista untuk mencari korban. Satuan Polairud Polresta Denpasar yang menerima laporan kejadian ini pun datang ke TKP dan berkoordinasi dengan Basarnas Bi untuk turut mencari.

"Pencarian hingga pukul 00.00 WITA tidak membuahkan hasil. Sehingga dilanjutkan keesokan harinya pukuk 05.00 WITA. Unsur SAR gabungan sudah menyisir sepanjang bibir pantai, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban," kata AKP Sukadi. 

Keterangan terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) I Nyoman Sidakarya, menerangkan pihaknya mengerahkan 15 personel, serta dua unit jetski dan satu unit rubber boat. Pencarian hari kedua dilanjutkan dengan dibantu alat deteksi berupa drone thermal dan aqua eye (alat deteksi di bawah permukaan air).  

"SAR Unit laut bergerak dari Pantai Kelan menuju area pencarian, sedangkan tim darat langsung menuju lokasi kejadian," ungkapnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami