search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Produksi Kerajinan Gerabah di Denpasar Terkendala Cuaca
Jumat, 12 Januari 2024, 18:33 WITA Follow
image

beritabali/ist/Produksi Kerajinan Gerabah di Denpasar Terkendala Cuaca.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Cuaca tidak menentu di beberapa wilayah di Bali termasuk di Denpasar berdampak ke produksi usaha kerajinan gerabah. Seperti yang dialami perajin gerabah di Desa Binoh, Kota Denpasar.

Menurut salah satu perajin Gerabah, Ni Nyoman Rabeg, kondisi ini disebabkan karena sinar matahari tidak menentu sehingga proses pengeringan serta pembakaran hasil kerajinan gerabah menjadi ikut terhambat.

"Ya, pasti terkendala usaha di tengah kondisi cuaca seperti ini," jelasnya, saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (12/1/2024).

Rabeg menjelaskan kerajinan gerabah dalam prosesnya membutuhkan sinar matahari, tetapi sinar matahari yang tidak menentu akan menghambat prosesnya.

"Sinar matahari tidak menentu didapat, padahal salah satu bagian terpenting juga dalam proses pembuatan gerabah," ujarnya.

Dalam kondisi cuaca bersahabat, lanjutnya, rata-rata mampu menghasilkan 10 per buah kerajinan gerabah, namun kini hanya 4 pieces per hari.

Dirinya menambahkan, harga kerajinan yang telah dipasarkan hingga ke luar kota Denpasar ini mulai Rp30 ribu hingga Rp150 ribu per buahnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami