search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korsel Paksa 13 Dokter Mogok Kembali Kerja, Ancam dengan Pidana
Minggu, 3 Maret 2024, 09:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korsel Paksa 13 Dokter Mogok Kembali Kerja, Ancam dengan Pidana

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah Korea Selatan pada Jumat (1/3) malam secara terbuka memerintahkan 13 dokter yang mogok untuk kembali bekerja, atau akan disanksi penalti.

Beberapa dokter yang diperintahkan kembali merupakan dokter yang lantang menyuarakan aksi pemogokan yang melibatkan lebih dari sembilan ribu orang, dan menuntut reformasi sistem kesehatan di negara tersebut.

Pemberitahuan secara terbuka ini merupakan sinyal terbaru dari sikap keras pemerintah Korea Selatan terhadap para dokter magang yang berpartisipasi dalam pemogokan. 

Sebelumnya kepolisian juga sempat menggerebek pejabat asosiasi dokter pada hari Jumat, hari libur umum di Korea Selatan.

Lewat situs resmi, Kementerian Kesehatan merilis nomor izin dan rumah sakit ke-13 dokter yang dipaksa bekerja kembali, jika tidak ingin izin praktik ditangguhkan atau menghadapi tuntutan pidana.

Nama-nama dokter tersebut sebagian telah disensor, tapi setidaknya beberapa di antara mereka tampaknya adalah dokter-dokter yang masih dalam tahap pelatihan yang sangat vokal mengenai pemogokan dan mengkritik pemerintah, termasuk Park Dan, ketua Asosiasi Magang dan Dokter Residen Korsel.

Pihak berwenang pada Jumat meningkatkan tekanan untuk mengakhiri pemogokan, dengan polisi Korea Selatan melancarkan penggerebekan pada pejabat Asosiasi Medis Korea Selatan.

Pemerintah Korsel sebelumnya telah menetapkan hari Kamis sebagai tenggat bagi para dokter untuk kembali bekerja, atau menghadapi hukuman.

Namun data Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari dua pertiga dokter peserta pelatihan, atau hampir 9.000, mengabaikan seruan untuk kembali bekerja.

Para dokter merencanakan demonstrasi massal pada Minggu (3/3) untuk memprotes rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah peserta sekolah kedokteran sebanyak 2.000 orang mulai tahun 2025.

Pemerintah Korsel ditengarai merancang rencana tersebut untuk mengatasi masalah kekurangan dokter.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami