Whistleblower Boeing Ditemukan Tewas Usai Beri Kesaksian
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
John Barnett, mantan karyawan Boeing yang membeberkan masalah keselamatan perusahaan ditemukan tewas pada Sabtu (9/3).
Petugas Koroner Charleston County Bobbi Jo O'Neal mengatakan Barnett meninggal dunia akibat luka yang "ditimbulkan sendiri".
"Departemen Kepolisian Kota Charleston adalah pihak yang menyelidiki. Tidak ada rincian lebih lanjut saat ini," kata Jo O'Neal kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan, Senin (11/3).
Kuasa hukum Barnett yakni Brian Knowles dan Robert Turkewitz mengatakan klien mereka tewas di tengah proses gugatan yang sedang berlangsung selama beberapa waktu terakhir.
Barnett menggugat Boeing karena mengalami balasan dan lingkungan kerja yang tidak bersahabat setelah ia mengekspos masalah keselamatan serius pada pesawat Boeing 787 Dreamliner.
"Dia sebelumnya sangat bersemangat dan benar-benar berharap bisa melalui fase hidupnya ini dan bergerak maju. Kami tidak melihat indikasi dia akan bunuh diri," kata Knowles dan Turkewitz dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera.
"Tidak ada yang bisa mempercayainya. Kita semua hancur. Kami butuh informasi yang lebih banyak tentang apa yang terjadi pada John. Polisi Charleston harus menyelidiki ini sepenuhnya, secara akurat, dan memberi tahu publik mengenai temuan mereka. Tak boleh ada detail yang dilewatkan," lanjut tim kuasa hukum.
Raksasa manufaktur pesawat, Boeing, selaku tempat Barnett bekerja selama lebih dari tiga dekade hingga pensiun pada 2017 menyatakan belasungkawa atas kabar kepergian sang mantan pegawai.
"Kami berduka atas kepergian Tuan Barnett. Kami ada bersama keluarga dan teman-teman mendiang," demikian keterangan produsen pesawat yang berbasis di Seattle itu.
Pada 2019, Barnett sempat terlibat kasus dengan Boeing usai menyebut perusahaan tersebut sengaja memasang pesawat 787 Dreamliner menggunakan bagian yang rusak sehingga penumpang bisa kehilangan oksigen apabila terjadi dekompresi tiba-tiba.
Boeing membantah tuduhan Barnett saat itu. Mereka bersikeras telah mematuhi standar keselamatan penerbangan.
Kendati begitu, laporan investigasi Al Jazeera pada 2014 mengungkapkan bahwa para pekerja di pabrik Boeing Charleston memiliki kekhawatiran serius mengenai keselamatan pesawat. Laporan itu terbit setelah Dreamliner dilarang terbang sementara menyusul dua insiden kegagalan baterai.
Pada 2018 dan 2019 kecelakaan kembali terjadi yang melibatkan Boeing 737 MAX. Sejak saat itu, perusahaan yang mendominasi pasar pesawat komersial tersebut berada di bawah pengawasan ketat.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net