search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasien Luka Terlihat Menganga Malah Dirujuk, Ini Tanggapan Direktur RS Payangan
Selasa, 19 Maret 2024, 11:06 WITA Follow
image

bbn/tangkapan layar instagram/Pasien Luka Terlihat Menganga Malah Dirujuk, Ini Tanggapan Direktur RS Payangan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pasien di RS Payangan mengeluhkan kondisi penanganan luka di jari yang tampak menganga. Hanya terlihat satu jahitan saja. Dalam postingan, ada kalimat, hanya untuk jahitan, sampai dirujuk ke Sanglah. Bahkan, postingan pasien itu, di repost oleh Arya Wedakarna.

Terkait kondisi itu, Direktur RSUD Payangan, dr I Gusti Ngurah Gede Putra membenarkan pasien itu sempat dirawat di Payangan. Pasien yang datang itu, inisial NS (59), laki-laki, yang menjadi korban kecelakaan pada 16 Maret 2024. 

"Pasien telah dilakukan penanganan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang ada, sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (dengan sarana yang lebih memadai) untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut dari bidang bedah saraf yang kita rujuk Konsulkan,” ujar dr. Ngurah Putra.

Dikatakan saat tiba, pasien dalam keadaan penurunan kesadaran dan gelisah (GCS E2V2M5). Pada pasien ditemukan luka multiple pada kepala, wajah, tangan dan kaki. 

"Penanganan kegawatdaruratan dengan mengutamakan penanganan suspek cedera kepala yang dialami oleh pasien guna penyelamatan nyawa pasien (Primary Survey)," jelasnya. 

Terkait Penanganan pada luka-luka lainnya (pada extremitas tangan, kaki) yang termasuk Secondary Survey dilakukan dengan perawatan luka situasional yang bersifat sementara dan berfungsi untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut dan akan dirawat lebih lanjut setelah Primary Survey tertangani.

“Hal ini dilakukan karena pada kondisi ini penanganan mengutamakan penyelamatan nyawa yang disebabkan oleh kecurigaan adanya perdarahan intra kranial akibat cedera kepala (suspek Fraktur Basis Cranii), dan penanganan luka lainnya akan dilakukan lebih lanjut setelah kondisi kegawatdaruratan tersebut tertangani,” ungkapnya. 

"Pada pasien dilakukan rujukan ke fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjut untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut dari bidang Bedah Saraf, Monitoring, dan Evaluasi lanjutan untuk pelayanan kondisi pasien. Jadi dapat kami sampaikan bahwa penanganan Primary Survey pasien tersebut sudah memenuhi kesesuaian dengan SPO dalam bidang kegawat daruratan," tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami