search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Bulan, Tercatat Delapan Kasus Rabies di Jembrana
Jumat, 29 Maret 2024, 10:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/ Tiga Bulan, Tercatat Delapan Kasus Rabies di Jembrana.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dalam tiga bulan terakhir, tercatat sudah 8 kasus anjing positif rabies di Jembrana, di mana dua kasus terbaru ditemukan di wilayah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, dan Kelurahan Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana.

Menurut data dari Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana, tahun 2024 ini sedikitnya ada 17 sampel otak Hewan Penular Rabies (HPR) yang dikirim untuk diperiksa laboratorium BB Veteriner Denpasar. Hasilnya, tercatat sudah ada 8 kasus anjing positif rabies. 

Rinciannya, ada tiga kasus di bulan Januari, kemudian nihil di Februari, dan kembali terjadi di bulan Maret sebanyak 5 kasus. Hasil positif tersebut sesuai dengan hasil penelitian di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.

"Bulan ini ada 7 sampel yang kita kirim ke BBVet Denpasar. Hasilnya, 5 sampel dinyatakan positif," jelas Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat menggelar sterilisasi dan vaksinasi rabies untuk HPR bersama salah satu yayasan di wilayah Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (28/03/2024).

Dia melanjutkan, lima kasus positif baru di bulan Maret ditemukan dua kasus di wilayah Kecamatan Mendoyo dan satu kasus di wilayah Kecamatan Negara. Kemudian ada masing-masing satu kasus di Kecamatan Jembrana dan Negara.

Sebagai tindaklanjut, pihaknya telah menerjunkan petugas lapangan untuk melaksanakan vaksin emergency di sekitar wilayah ditemukan kasus positif. Kemudian untuk jumlah vaksinasi yang telah dilakukan di seluruh wilayah hampir 3 ribu ekor hewan penular rabies (HPR).

"Kami tetap imbau untuk waspada dan segera melaporkan ke pihak Banjar atau desa jika menemukan kasus atau tanda-tanda HPR yang menunjukkan gejala agar segera ditindaklanjuti," imbaunya.

"Kami harap, jumlah kasus saat ini tidak meningkat lagi kedepannya. Peran serta masyarakat untuk pencegahan sangat penting. Apalagi penurunan dari tahun 2022 ke 2023 cukup signifikan. Yakni dari 205 kasus menjadi 75 kasus," harapnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami