search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Tolak Setop Kirim Senjata ke Israel
Minggu, 28 April 2024, 11:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Tolak Setop Kirim Senjata ke Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menolak menyetop pasokan senjata untuk militer Israel terkait serangan ke Palestina.

Menlu AS Antony Blinken mengatakan, pihaknya tak berencana menyetop pasokan senjata yang dimaksud. Hal itu disampaikannya dalam merespons tuntutan massa aksi pro-Palestina.

"Tidak [berencana menyetop pasokan senjata untuk Israel], kami berfokus pada hal yang menjadi kepentingan-kepentingan Amerika Serikat. Bagaimana kami bisa mencerminkan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai kami itu dalam kebijakan luar negeri di berbagai negara, baik dengan Israel atau dengan negara lain," kata Blinken kepada CNN, Jumat (27/4).

Blinken mengatakan, pemerintah AS menghargai pendapat banyak orang tentang hal tersebut dan akan mempertimbangkannya. Namun, ia tak menjelaskan bagaimana AS akan mempertimbangkan masukan massa pro-Palestina.

Saat ditanya tentang menyelesaikan konflik di Gaza, Blinken melempar bola ke Hamas. Dia menyebut, semua tergantung Hamas.

"Tergantung Hamas untuk memutuskan bila mereka akan memperbolehkan gencatan senjata dilanjutkan atau tidak," ucap Blinken.

AS, kata Blinken, menyiapkan rencana normalisasi hubungan antara Israel dengan Arab Saudi. Rencana itu dibuat bersamaan dengan solusi untuk Israel dan Palestina yang rencananya selesai sebelum gencatan senjata.

"Untuk benar-benar mewujudkan hal ini, konflik di Gaza harus diakhiri. Dan seperti yang saya katakan, harus ada resolusi terhadap permasalahan Palestina, atau setidaknya kesepakatan tentang cara menyelesaikannya," ucapnya.

Sebelumnya, mahasiswa di AS menggelar sejumlah aksi unjuk rasa pro-Palestina. Mereka menggelar tenda dan kamp di jalanan dan kompleks kampus.

Setelah aksi meluas, aparat menangkap sekitar 500 orang mahasiswa. Pihak berwenang AS mengklaim 93 orang ditangkap dengan alasan masuk tanpa izin ke University of Southern California (USC).

Sebanyak 34 mahasiswa pedemo pro-Palestina juga ditangkap di Texas University di Austin terkait demonstrasi. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami