Festival Sastra Saraswati Sewana 2024 Angkat Tema Ajaran Kepemimpinan Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Yayasan Puri Kauhan Ubud kembali mengggelar ajang Sastra Saraswati Sewana yang keempat kalinya.
Sastra Saraswati Sewana dimulai 2021, dengan mengambil tema Pemarisuddha Gering Agung untuk merespons datangnya Pandemi Covid-19 yang menimbulkan dampak kemanusiaan yang dahsyat.
Dilanjut 2022, Sastra Saraswati Sewana mengangkat tema, Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara (Air Sumber Kehidupan, Penyembuh Peradaban, yang tujuannya membangun kesadaran tentang pentingnya konservasi air, secara sekala dan niskala, untuk keberlangsungan kehidupan, dengan menggunakan pendekatan Nyegara-Gunung.
Tahun lalu (2023), Sastra Saraswati Sewana bertemakan Wariga Usadha Siddhi (Jalan Sastra untuk Membumikan Sistem Perhitungan Waktu dan Keunggulan Ilmu Pengobatan Bali).
Tahun ini (2024), Sastra Saraswati Sewana mengambil tema Niti Raja Sasana, Tongkat Sastra Kepemimpinan Negeri. Tema ini diangkat menurut, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Sabtu,(6/7/2024) di Ubud, Gianyar menyampaikan, pertama Bali memiliki kekayaan sastra, sumber pengetahuan, dan juga ajaran yang terkait kepemimpinan.
Diantaranya, Nitisastra, Dandhaniti, Raja Dharma, Raja Niti dan manuskrip yang paling tua adalah Arthaveda atau Arthasastra, Kedua, dengan kekayaan nilai dan ajaran kepimpinan, pemimpin-pemimpin Bali selalu menggunakan sumber-sumber sastra sebagai pedoman dalam memanajemen kerajaannya, bahkan sejak masa lampau.
Pada masa pemerintahan raja Jaya Pangus dari kerajaan Bali Kuno, sebuah kitab yang selalu didengarkan oleh raja ketika itu ialah Manawakamandaka. Selanjutnya, Ketiga, Ajaran kepimimpinan Bali relevan untuk diangkat secara lebih luas karena pada tahun 2024, Indonesia menyelenggarakan "karya agung" terbesar di dunia, yakni, Pemilu serentak:l, pemilu Presiden, Pemilu Legislatif dan pilkada.
"Melalui pagggelaran ajang Festival Sastra ini dapat menggali nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali dalam berbagai manuskrip-manuskrip dan sumber-sumber lisan warisan para leluhur atau Ida Bethara kawitan, Mengkaji relevansi nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali dalam konteks kekinian, Mengadaptasi dan Merevitalisasi nilai-nilai dan ajaran, Kepemimpinan Bali sebagai tongkat atau panduan etik bagi para pemimpin terpilih serta terakhir Meneruskan nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali pada generasi muda, khususnya Gen-Millennial dan Gen-Z," paparnya.
Adapun rangkaian dalam kegiatan festival telah dimulai, Sabtu, 6 Juli 2024 Dharma Panuntun yang bertujuan menggali nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan dalam berbagai manuskrip- manuskrip Hindu dan Buddha, Sabtu, 20 Juli 2024 (Purnama); pembukaan festival Sastra Saraswati Sewana 2024, Minggu, 21 Juli 2024.
Festival Sastra Saraswati Sewana 2024 akan diisi dengan pengumuman pemenang Kompetisi Film Animasi yang mengambil tema kepemimpinan yang diikuti apresiasi dari pemimpin organisasi kepemudaan di Bali dan Djelantik, Senin, 22 Juli 2024, pada forum Niti Raja Gocara, masih sharing session dari tokoh-tokoh Bali yang saat ini mengemban posisi di tingkat nasional, serta pada Selasa, 23 Juli 2024, Sastra Saraswati Sewana 2024 menggelar Talkshow tentang Keris dan Wastra Puri.
Dwipayana berharap, nantinya akan semakin tumbuh, program dan kegiatan dari berbagai pihak untuk ikut serta membumikan ajaran kepemimpinan Bali.
"Nantinya menjadi tongkat sastra bagi para pemimpin dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Bali, masyarakat Nusantara dan Masyarakat Dunia," harapnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga