Bank BPD Bali Salurkan Kredit UMKM Rp11,26 Triliun, Tumbuh 13,60 Persen
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bank BPD Bali mencatatkan pencapaian positif dalam penyaluran pembiayaan kepada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan total mencapai Rp11,26 triliun hingga akhir November 2024.
Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 13,60% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, mengungkapkan bahwa total penyaluran kredit untuk UMKM telah mencapai Rp11,62 triliun, dengan porsi kredit UMKM mencapai 51,08% dari total kredit yang disalurkan oleh bank tersebut. Pencapaian ini menunjukkan komitmen BPD Bali dalam mendukung perkembangan UMKM, yang dianggap sebagai salah satu pendorong utama perekonomian daerah.
Sudharma menegaskan bahwa bank akan terus memperkuat pembiayaan untuk sektor UMKM sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Keberhasilan penyaluran kredit ini juga disertai dengan manajemen risiko yang baik, tercermin dari angka non-performing loan (NPL) yang terjaga pada level 0,98%, lebih rendah dibandingkan dengan NPL pada kuartal yang sama tahun lalu yang tercatat 1,29%.
Secara keseluruhan, realisasi kredit Bank BPD Bali hingga November 2024 tercatat tumbuh 7,33% secara tahunan (YoY) atau mencapai Rp22,75 triliun. Pencapaian ini berada di atas target yang ditetapkan dan diharapkan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024.
Pertumbuhan positif juga tercatat pada sisi aset Bank BPD Bali yang mencapai Rp39,79 triliun, tumbuh 13,35% YoY. Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, bank ini berhasil membukukan laba sebesar Rp858,05 miliar, yang juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 21,43% YoY.
Di sisi penghimpunan dana, Bank BPD Bali berhasil mencatatkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp33,73 triliun, tumbuh 13,82% YoY. Porsi dana murah atau CASA masih menjadi penopang utama DPK dengan kontribusi mencapai 69,78%.
Strategi Bank BPD Bali yang fokus pada penguatan dana murah dan digitalisasi operasionalnya telah menunjukkan hasil yang baik. Rasio efisiensi perusahaan semakin membaik, tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang kini berada di angka 65,59%, serta Cost to Income Ratio (CIR) yang tercatat sebesar 47,51%, lebih baik dari target yang ditetapkan.
Bank BPD Bali juga mencatatkan rasio kecukupan likuiditas (LDR) yang terjaga di level 67,43% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 25,76%, jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh regulator, menunjukkan kekuatan finansial bank yang solid.
Dengan pencapaian yang terus meningkat, Bank BPD Bali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor UMKM serta menjaga stabilitas dan efisiensi operasionalnya, siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Editor: Redaksi
Reporter: BPD Bali