Menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 Hijriah, PT Angkasa Pura Indonesia melakukan antisipasi peningkatan trafik penumpang dan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali.

Strategi penanganan lonjakan penumpang dan pesawat ini dilakukan dengan pemantauan seluruh aktivitas pelayanan melalui posko monitoring angkutan Lebaran.

Guna memastikan pelaksanaan posko Lebaran, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menggelar pertemuan Airport Security Committee (ASC) yang dihadiri seluruh stakeholder bandara.

ASC meeting ini bertujuan memperkuat sinergi dalam peningkatan keamanan selama periode angkutan Lebaran. Nantinya, sebanyak 912 personel keamanan akan diterjunkan, terdiri dari petugas sekuriti bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNI AU, Polres Bandara, dan Pecalang Desa Adat Tuban.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyampaikan bahwa posko Lebaran kali ini akan berlangsung cukup panjang.

"Kami akan mengaktifkan posko monitoring selama 22 hari mulai 21 Maret 2025 sampai dengan 11 April 2025, dan akan beroperasi selama 24 jam setiap harinya," ujar Syaugi.

Selain aspek keamanan, kesiapan pelayanan juga menjadi perhatian utama.

"Kami secara intens berkoordinasi baik di internal maupun dengan para stakeholder terkait untuk memastikan fasilitas, infrastruktur, sumber daya, alur kerja, hingga komunikasi lintas instansi yang terlibat dalam pelayanan di bandara berjalan dengan baik," jelasnya.

Antisipasi lainnya meliputi penyesuaian slot time dan jam operasional bandara, pengaturan ulang pekerjaan yang berpotensi mengganggu kelancaran operasional, serta perencanaan pengendalian kepadatan kendaraan dari dan menuju bandara.

"Untuk pengaturan alur kendaraan, kami akan didukung penuh oleh BKO Bandara I Gusti Ngurah Rai dan telah membentuk jalur komunikasi pesan singkat dengan semua pihak yang terlibat, termasuk dengan Dirlantas Polda Bali, BPTD, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Jasa Marga Bali Tol," imbuhnya.

Diperkirakan selama 22 hari posko Lebaran akan terjadi peningkatan trafik penumpang sebesar 4,5%, yaitu mencapai 1,5 juta penumpang. Sementara itu, pertumbuhan penerbangan diprediksi meningkat 5,6% atau setara dengan 9.000 pergerakan pesawat.

Adapun jumlah penerbangan tambahan (extra flight) yang telah diterima Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Selasa (18/3) untuk periode 21 Maret hingga 11 April 2025 tercatat sebanyak 401 penerbangan dari 7 maskapai. Maskapai tersebut adalah Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Trans Nusa, dan Pelita Air dengan tujuan Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Yogyakarta.

Yang membedakan pelaksanaan posko Lebaran tahun ini adalah bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.

"Di tengah trafik yang meningkat, kita akan melaksanakan Nyepi, di mana Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan sementara seluruh operasional penerbangan, yaitu mulai 28 Maret 2025 pukul 06.00 Wita hingga 29 Maret 2025 pukul 06.00 Wita. Namun, kami akan tetap menempatkan petugas siaga untuk mengantisipasi permintaan pelayanan yang bersifat darurat," jelasnya.

Saat ini, jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai masih tergolong landai karena bulan Maret bertepatan dengan bulan Ramadan yang merupakan low season. Namun, diperkirakan jumlah penumpang akan mulai meningkat pada 22 Maret 2025, seiring dengan dimulainya masa libur anak sekolah serta penerapan kebijakan pemerintah terkait Work From Anywhere (WFA).