search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Upaya Niskala Seimbangkan Alam
Kamis, 20 September 2007, 18:31 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berbagai musibah dan bencana yang terjadi bukan hanya urusan duniawi atau sekala. Dia juga bersentuhan dengan alam niskala sehingga dalam menyikapi musibah dan wabah yang terjadi akhir-akhir ini perlu dilakukan upaya niskala.

 

Demikian dikatakan I B Wiana ketua FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama ) saat memberikan Dharma Wecana mengawali pelaksanaan upacara Peneduh Jagat, Kamis (20/9) di Pura Jagat Natha Denpasar.

Wiana lebih jauh mengatakan, berdasarkan kalender Bali hari Kajeng Kliwon yang bertepatan dengan Sasih Kapat merupakan hari yang tepat untuk melaksanakan upacara peneduh jagat. Hal ini sesuai dengan bunyi lontar Dharma Pemaculan, lontar Roga Segara Bumi.

Dalam lontar tersebut dikatakan bahwa apabila ada ciri-ciri seperti gempa bumi, wabah penyakit, gerhana, manusia meninggal tanpa sebab, manusia tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk pada saat itu patut dilaksanakan upacara peneduh jagat.

 

Upacara ini dilakukan serentak oleh umat agama yang ada, untuk Umat Islam di Mesjid, Kristen di Gereja, Budha di Wihara dan Umat Hindu di Pura. Sedang untuk Kota Denpasar dipusatkan di pura Jagatnatha.
Upacara peneduh jagat ini masih terkait dengan Upacara Peneduh Jagat yang dilaksanakan Pura Besakih dan Upacara Nangluk Mrana di Pura Segara Watu Klotok oleh Pemerintah Propinsi. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami