search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemkot Gelar Sidak Daging Impor
Senin, 24 September 2007, 17:48 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tim Pemantauan daging olahan kantor Peternakan Kota Denpasar yang bekerjasama dengan BP. POM dan Balai Karantina Hewan kelas I Ngurah Rai Senin, (24/09) mengadakan sidak ke sejumlah pasar swalayan terkemuka di Denpasar. Hasilnya, ratusan produk daging olahan asal negeri Cina dan Perancis berhasil diamankan.

 

Tim yang dipimpin Kasi Rumah Potong Hewan (RPH) Kantor Peternakan Denpasar Drh. Ngurah Sugiri pertama menyisir swalayan Tiara Dewata. Ditempat ini, ternyata tim tidak menemukan daging impor tersebut. Menurut Operation Manager Tiara Dewata, Novie Setyo Utomo yang menerima kedatangan tim bahwa pihaknya sudah menarik barang tersebut lima hari yang lalu.

" Setelah mendengar di media massa bahwa daging impor asal Cina tersebut berbahaya, kami berinisitaif menarik barang tersebut dari counter, " kilah Novie Setyo Utomo. Tim hanya diberikan contoh barang yang telah ditarik dan saat ini sudah diamankan.

Novie mengaku hanya menjual dua jenis produk daging Cina yakni Egg Rolls With Pork Ma Ling dan Stewed Pork Chops Narcissus. Sugiri meminta kepada pihak Tiara Dewata untuk tidak lagi menjual produk asal Cina yang masih endemi dengan penyakit mulut dan kuku, dan Perancis juga belum bebas dari penyakit Sapi Gila. " Untuk itu, kami perlu mengambil langkah pengamanan untuk melindungi masyarakat, " katanya.

Rombongan tim juga menyisir swalayan Makro yang berlokasi di By Pass Ngurah Rai. Ditempat ini,

tim berhasil mengamankan ratusan jenis produk daging olahan asal China dan Perancis. Setelah di cek, terdapat tiga item produk asal Cina yakni Pork Luncheon Meat sebanyak 93 kaleng, Pork sauges Brine 24 kaleng dan Ma Ling 48 kaleng, sedangkan produk Perancis yaitu Corned Beef Liberty sebanyak 253 kaleng.
" Kedepan kami juga akan terus melakukan pemantauan di lapangan, kasihan nanti masyarakat yang menjadi korban. Karena selain produk dari Cina dan Perancis, produk hewani dari Malaysia dan Filipina juga perlu diwaspadai, "pungkasnya. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami