search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dikejar Rentenir, Kayun Gantung Diri
Kamis, 13 Desember 2007, 20:14 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hutang menumpuk bisa membuat orang stress. Apalagi, bila dikejar-kejar rentenir. Ini dialami Wayan Kayun (43) tinggal di Jalan Nuansa Kori Hijau Utama No 17 Ubung Denpasar. Tak tahan dikejar-kejar rentenir, lelaki beranak tiga ini nekad gantung diri, Kamis (13/12), di belakang rumahnya.



Sebelumnya, pagi itu, Ni Ketut Pasti meninggalkan suami dan anaknya untuk berjualan telur di pasar Adat Ubung Denpasar. Pulang dari jualan telur, sekitar pukul 05.30 Wita, Ni Ketut Pasti tidak menemukan suaminya di kamar.


Yang dilihat hanya anaknya. Saksi semakin curiga. Apalagi dia tidak melihat sandal suaminya didepan rumah. Penuh tanda-tanya, saksi mengecek suaminya ke belakang rumah.



Duh gusti! Dia melihat suaminya gantung diri dengan seutas selendang merah muda ditiang atap. Wayan Kayun menggunakan kursi plastik untuk melaksanakan niatnya. Warga setempat berjubel ke TKP setelah mendengar jeritan Ni Ketut Pasti.

Warga tidak menyangka, Nyoman Kayun yang sehari-harinya bekerja jual beli mobil tewas gantung diri. Sejauh ini pihak keluarga merelakan kepergian korban dan tidak ingin jasad diotopsi.

Dari informasi keluarga, dilaporkan, ada dugaan Nyoman Kayun mengakhiri hidupnya, karena banyak hutang. Selama ini korban sering didatangi rentenir untuk menuntut pembayaran hutang.



“Korban hutang 15 hingga 20 juta. Rentenir banyak yang datang ke rumahnya meminta uang,” jelas buser Polsek Denbar.

Belakangan, korban semakin stress setelah rumahnya di perumahan Wahana Asri disita Bank. Sehingga, dia mengontrak rumah di TKP dan baru berjalan 3 bulan. (che)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami