Sebulan Ekspor 10.000 Keramik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Bila diolah dengan daya seni dan daya kreasi yang tinggi, ternyata tanah liat tidak hanya dapat dijadikan barang kerajinan yang berupa patung, tetapi juga dapat dijadikan keramik yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat diekspor ke sejumlah negara.
Meskipun terletak di Desa Pejaten yang cukup jauh dari pusat kota Tabanan, namun pengerajin-pengerajin keramik di desa ini sudah mampu menembus pasar ekspor luar negeri. Biasanya negara-negara yang memesan kerajinan ini antara lain Jepang, Filipina, Thailand, Italia, hingga Amerika. Sedangkan untuk pasar domestik seperti Jakarta, Jogja, dan Denpasar, permintaan relatif kecil.
Salah seorang pengerajin, Winantri mengatakan, harga keramik yang ditawarkan sangat bervariasi, tergantung dari jenis, ukuran, serta model yang diinginkan. “Kalau saya mematok harga termurah Rp. 2.000, sedangkan yang paling mahal Rp. 200.000,” jelas Winantri.
Proses produksinya pun sangat sederhana. Tanah liat yang ada dikumpulkan, lalu ditambah air supaya lebih mudah dibentuk. Lalu tanah liat yang ada dibentuk atau dicetak, serta diukir sesuai motif yang diinginkan, kemudian dibakar sesuai motif yang diinginkan.
Sayangnya usaha kerajinan ini beberapa bulan lalu sempat mengalami penurunan omzet yang sangat signifikan. Penurunan omzet ini disebabkan oleh merebaknya isu virus flu burung di Bali. (eps)
Reporter: bbn/eps