search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tukul Kocok Perut Napi LP Kerobokan
Senin, 24 Maret 2008, 15:28 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Hari TB (Tuberkulosis) sedunia hari ini, Senin (24/3) diperingati di LP Kerobokan Denpasar. Peringatan hari tuberkulosis di LP terbesar di Bali ini diisi dengan berbagai acara mulai pementasan teater oleh para napi, hingga kampanye stop tuberkulosis oleh pelawak top ibukota Tukul Arwana. Di depan para napi dan undangan lainnya,Tukul Arwana menghibur dengan lawakannya yang khas, yakni menjelek-jelekkan dirinya sendiri dan orang lain. Di sela-sela lawakannya yang lucu dan segar, tak lupa Tukul menyelipkan pesan-pesan tentang berbagai cara penanggulangan penyakit tuberkulosis atau TB. “Jangan meludah sembarangan. Kalian harus mulai hidup sehat,” kata Tukul di atas panggung.

 

Selain menampilkan pelawak Tukul Arwana, peringatan hari TB sedunia di LP ini juga diisi dengan pementasan teater tentang bahaya tuberculosis. Pertunjukan teater ini dimainkan oleh para narapidana penghuni LP Kerobokan. Peringatan hari TB sedunia kemudian diakhiri dengan peninjauan klinik perawatan pasien tuberkulosis di dalam lapas oleh Menteri Hukum dan HAM Andi Matalatta. “LP menjadi tempat peringatan TB sedunia karena lingkungan LP berpotensi tinggi bagi penyebaran TB. Bagi penderita TB di dalam LP harus diobati secara intensif,” kata Andi.
Berdasarkan data Dirjen Pemasyarakatan, jumlah penderita tuberkulosis dalam Lapas di Indonesia Cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2006 jumlah penderita TB di lapas seluruh indonesia mencapai 600 penderita, dan mengalami peningkatan pada tahun 2007 yang mencapai 800 penderita TB. “Ini disebabkan karena belum semua sadar akan pentingnyta hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” kata Andi.


Lapas yang banyak penderita tuberkulosisinya adalah lapas di wilayah DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Sementara jumlah penderita tertinggi ada di Lapas Cipinang dan Lapas narkotika di Jakarta. Sementara data Departemen Kesehatan menyebutkan, setiap tahunnya terdapat setengah juta kasus tuberkulosis baru di Indonesia. “Tuberkulosis dikategorikan sebagai penyakit menular berbahaya karena setiap harinya 300 nyawa melayang karena penyakit ini,” kata Nyoman Kandun, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami