Pengawen di Jembrana Kumat Lagi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Operasi perabasan besar-besaran yang dilakukan oleh Pemkab Jembrana terhadap tanaman pengawen (alih fungsi hutan) awal tahun ini rupanya belum membuat kapok pengawen. Mereka kembali masuk ke hutan dan menanami lahan hutan dengan berbagai tanaman produksi seperti coklat, pisang, jagung dan tanaman lainnya.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan (Perkutut) Jembrana, IGN Sandjaja, Jumat (8/8) mengakui operasi perabasan besar-besaran terhadap tanaman produksi di hutan Jembrana memang belum mampu memberikan efek jera kepada para pengawen.
"Mereka tetap masuk hutan dan merawat kembali sisa tanaman yang dirabas. Namun niat mereka menaman tanaman produksi di lahan hutan itu sudah mulai menurun," ungkapnya.
Sandjaja juga mengungkapkan pengawasan terhadap hutan di Jembrana telah dilakukan oleh seluruh aparat desa, namun karena areal hutan sangat luas dan terbuka serta banyaknya jalan masuk pengawasan yang dilakukan jadi tidak maksimal.
"Mereka tetap merambah hutan beralasan karena tuntutan kebutuhan hidup, kita sulit untuk mencegahnya karena banyak jalan masuk hutan, namun secara kualitatif ada penurunan minat pengawen masuk hutan tetapi secara kuantitatif kita tidak bisa prediksi," terangnya.
Lanjut Sandjaja, sesuai Perda Nomor 6 Tahun 2007 tentang tata cara pemanfaatan, perencanaan dan pengelolaan hutan, kelembagaan pengawasan dan pengelolaan hutan sudah berubah. Jika sebelumnya hanya Resort Pemangkuan Hutan (RPH) kini dibentuk Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) yang nantinya seperti UPT dari Dinas Kehutanan Provinsi.
"Saya yakin dengan adanya perubahan kelembagaan ini, pengawasan dan pengelolaan hutan lebih efektif,
karena secara logika kita akan dibantu sarana dan prasarana dari pusat," pungkasnya. (dey)
Reporter: bbn/rob