search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Santap Daging Babi, Puluhan Orang Diare
Rabu, 3 September 2008, 15:59 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Puluhan warga Dusun Bangsal Bangli, Yehembang Kangin, Mendoyo, Jembrana, menderita sakit diare setelah menyantap daging babi saat Penampahan Kuningan (29/8) lalu.

Kelian Adat Dusun Bangsal Bangli, Yehembang Kangin, Mendoyo, Komang Sudamia saat ditemui Rabu (3/9) mengatakan dari 114 KK warganya, 25 orang yang kena diare, 6 di antaranya masuk rumah sakit.



Menurutnya kejadian ini berawal saat Penampahan Kuningan, Jumat (29/8) ketika sejumlah warganya memotong babi di sungai dekat dusunnya.

"Semua yang makan daging babi tersebut tiba-tiba mencret. Puncaknya saat Umanis Kuningan (31/8) lalu. Jumlahnya sekitar 25 orang dan 6 diantaranya terpaksa harus dirawat di rumah sakit," terangnya.

Namun, lanjutnya, tidak semua yang terkena diare tersebut akibat makan daging babi tersebut namun ada beberapa diantaranya karena minum air yang tidak higienis.



"Menurut pihak Dinas Kesehatan, beberapa diantaranya karena minum air yang tidak higienis. Memang masyarakat sekitar sini masih memanfaatkan air dari sumber air di tengah hutan yakni di Pangkung Paku yang jaraknya 7 km dari sini," ungkapnya.

Sampai sekarang, kata Sudamia, keadaan sudah berangsur- angsur membaik setelah Dinas Kesehatan memberikan kaporit untuk dimasukkan di tempat penampungan air.



"Keadaan sudah mulai membaik, yang diopname di rumah sakit, 2 orang diantaranya sudah pulang. Ini setelah masyarakat diberikan kaporit untuk dituangkan di penampungan air," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Jembrana, I Putu Suasta ketika dikonfirmasi mengatakan penyakit yang melanda Desa Yeh Embang dan sekitarnya itu bukan murni muntaber tetapi campuran.

"Memang ada beberapa yang positif muntaber atau bahasa kedokterannya disebut ‘gastroenteritis’(GE). Namun ada juga yang hanya muntah-muntah saja atau mencret saja.Serangan penyakit semacam ini memang sporadis," ujarnya. (dey)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami