KPK Telisik Pemkab Jembrana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Berbagai terobosan yang dibuat Pemkab Jembrana tidak hanya memancing ribuan kunjungan kerja dari berbagai daerah di Indonesia. Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK) pun tampaknya ikut penasaran dengan apa yang terjadi di Pemkab Jembrana.
Dari informasi yang dihimpun, Minggu (7/2), lembaga superbody ini mengutus empat orang anggotanya untuk menelisik program dan kebijakan yang dijalankan di Bumi Makepung. “Hari ini sudah datang namun mereka akan mulai bertugas besok sampai Rabu depan,” ujar sumber di Pemkab Jembrana.
Selama tiga hari, ujar sumber tersebut, mereka akan melihat program-program dan kebijakan yang dilaksanakan Pemkab Jembrana termasuk sistem organisasi pemerintahan yang dikatakan untuk efisiensi tanpa mengurangi tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat.
“Semua program dan kebijakan yang dilaksanakan akan dipelajari dan ditelusuri mulai dari perencanaan sampai pelaksanaanya,” ujar sumber itu.
Selain menelisik rahasia kesuksesan Jembrana, imbuh sumber tersebut, KPK juga akan melihat teknologi informasi yang diterapkan Pemkab dalam menunjang jalannya pemerintahan, termasuk teknologi e-voting. “KPK juga ingin tahu strategi Pemkab untuk menekan korupsi dalam tubuh birokrasi,” tambahnya.
Bupati Jembrana I Gede Winasa ketika dikonfirmasi Minggu (7/2), membenarkan kalau KPK mulai besok akan menelisik Pemkab Jembrana untuk untuk mempelajari kebijakan dan program unggulan serta melihat langsung penerapan sistem pemerintahan lokal berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), termasuk e-voting maupun yang terbaru yakni absensi PNS dengan KTP SIAK.
“Saya awalnya terkejut begitu tahu KPK datang, setelah saya konfirmasi ternyata KPK datang bukan untuk memeriksa saya tetapi untuk belajar terkait program, kebijakan, sistem organisasi dan IT yang kita terapkan,” ungkapnya.
Winasa mengaku tidak tahu dimana KPK mendapat informasi kesuksesan yang diraih Jembrana sehingga bisa hadir di Bumi Makepung karena sebelumnya institusi yang belakangan ini paling ditakuti koruptor sudah pernah datang ke Jembrana.
“Sebelumnya mereka sudah pernah datang malah sudah ada bukunya yang dijadikan referensi untuk daerah-daerah lain. Mungkin masih ada yang kurang makanya KPK datang lagi,” pungkasnya.
Reporter: bbn/ctg