Warga Lokapaksa Digegerkan Penemuan Amunisi

Senin, 8 November 2010, 21:04 WITA Follow

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Warga Dusun Pamesan Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt digegerkan dengan penemuan satu rantai amunisi yang berisikan 59 butir peluru berkaliber 9 MM di sebuah kali saluran irigasi dan langsung diamankan polisi.

Penemuan amunisi dalam satu rantai dengan isi 59 butir peluru senjata api MK 3 dengan caliber 99 MM tersebut kali pertama oleh Kadek Junilia (7), pelajar kelas I SD Negeri 1 Lokapaksa yang tengah bermain di saluran irigasi yang air-nya tidak mengalir di depan SMP Negeri 4 Seririt di Dusun Pamesan Desa Lokapaksa.

Saat itu, Kadek Junilia bersama temannya melibat bungkusan kantong plastic warna merah dan saat dibuka ditemukan rantai amunisi yang berisi 59 butir didalam kaleng plastic bening.

Temuan puluhan peluru itu selanjutnya diserahkan kepada kedua orang tuanya Gede Wijana dan Ketut Srinadi, selanjutnya bersama Ketut Sudiasa yang juga warga Desa Lokapaksa melaporkan temuan amunisi berupa peluru senapan laras panjang MK 3 ke Mapolsektif Seririt.

“Peluru dalam satu rangkaian berisi 59 butir peluru yang kalau diidentifikasi merupakan peluru senjata laras panjang, ini masih kita selidiki dengan memeriksa saksi-saksi, namun keterangan saksi masih sangat minim, “ ungkap Perwira Humas Polres Buleleng, Kompol I Nyoman Sukasena, Senin (8/11).

Untuk mengusut kepemilikan puluhan peluru berkaliber 9 MM tersebut polisi masih melakukan penyelidikan dan penyidikan, kuat dugaan keberadaan peluru di saluran irigasi yang ditemukan itu terkait dengan kepemilikan senjata api rakitan yang diduga masih dimiliki beberapa warga di Kawasan Buleleng barat.

Sementara, barang bukti berupa satu rantai dengan isi 59 butir peluru senjata api MK 3 dengan kaliber 99 MM diamankan di Gudang Unit Pengawasan Senjata Api dan Bahan Peledak, Wasendak Sat Intelkam Polres Buleleng, menurut rencana amunisi itu akan diperiksa Tim Laboratorium Forensik untuk memastikan puluhan peluru tersebut masih aktif. (sas)